Produksi karet Sri Lanka mencapai 36 persen dari produksi karet dunia dan produksi kelapanya menyumbang 71 persen dari produksi kelapa dunia.
Industri utama Sri Lanka adalah grafit atau timbal hitam yang sebagian besar diekspor ke Jepang. Industri keramik dan porselen juga berkembang pesat.
Sebuah brand porselen dengan kualitas yang diakui secara internasional dari Jepang, “Noritake", memiliki dua pabrik di Sri Lanka.
Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Perdana Menteri Minta Rakyatnya yang Marah untuk Sabar
Dengan garis pantai sepanjang 1340 kilometer, Sri Lanka memiliki banyak pantai yang indah. Oleh karena itu banyak dikembangkan resorts di tepi pantai, baik oleh pengelola lokal maupun internasional.
Untuk kawasan tengah yang berupa dataran tinggi beriklim sejuk, banyak dikembangkan tempat-tempat wisata yang menampilkan keindahan perkebunan teh.
Selain itu Sri Lanka memiliki banyak situs bersejarah dan obyek wisata yang tersebar di seluruh pulau.
Namun masih banyak potensi wisata Sri Lanka yang belum dikembangkan secara optimal karena keterbatasan sumber-sumber.
Baca juga: Negara Bangkrut, Sri Lanka Minta Perantau Kirim Uang untuk Dibelikan Makanan
Secara garis besar, seni budaya Sri Lanka terbagi atas tiga kelompok besar yaitu kesenian Kandy yang terdapat di kawasan tengah dataran tinggi yang disebut uda rata natum; kesenian dataran rendah di kawasan selatan yang disebut pahatha rata natum dan kesenian sabaragamuwa natum.
Kuliner Sri Lanka sangat kaya dengan berbagai hidangan lokal, buah-buahan tropis dan aneka rempah.
Selama berabad-abad gastronomi Sri Lanka berasimilasi dan beradaptasi dengan berbagai masukan dari India, China, Melayu, Arab dan Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.