Akhirnya, "prinsip pembedaan mengatakan bahwa Anda harus terus-menerus mencoba membedakan antara penduduk dan obyek sipil dengan pelaku yang berperang," kata Kersten, seraya menambahkan bahwa ini bisa jadi sangat sulit.
Baca juga: Apa Itu Zona Larangan Terbang dan Kenapa Ditolak NATO di Ukraina
"Misalnya, menyerang barak yang ada orangnya dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam konflik, itu bisa menjadi kejahatan perang," katanya. "Hal yang sama berlaku untuk tindakan mengebom pangkalan militer di mana ada generator yang memasok listrik ke rumah sakit."
Dalam banyak situasi, populasi sipil dan militer semakin sulit dibedakan. "Ada penyabot, ada pejuang yang berpakaian sipil," kata Mark Kersten. "Pejuang sering menyamar dalam perang sepanjang waktu. Ini adalah taktik yang sangat umum."
Dalam pengusutan, para penyelidik ICC akan berusaha menemukan dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat menunjukkan bahwa individu tertentu bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
Baca juga: Apa Itu Neo-Nazi dan Hubungannya dengan Ukraina?
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Tindakan Apa Saja yang Didefinisikan Sebagai “Kejahatan Perang”?