Pada akhirnya, Battani berkontribusi dalam memperbaiki tatanan tata surya dan mengembangkan teori Ptolomeus menjadi lebih akurat.
Selain itu, pengamatannya juga berhasil memperbaiki pengukuran Ptolomeus tentang kemiringan sumbu.
Melalui serangkaian pengamatannya itu, Battani kemudian menemukan bahwa dalam satu tahun ada 365,24 hari.
Pada 918, ia mulai tertarik dengan matematika. Kontribusi terbesar Al Battani dalam bidang matematika adalah mengenalkan penggunaan trigonometri.
Penemuannya memberikan pengetahuan baru dalam penghitungan matematika yang lebih kompleks dan masih digunakan hingga sekarang.
Baca juga: Penjara Australia Dituduh Sajikan Daging Babi ke Napi Muslim
AlBattani meninggal pada 929 dalam perjalanan pulang dari Qar al Jiss (Irak) ke Bagdad. Namanya kemudian dikenal sebagai bapak astronomi Islam abad pertengahan.
Penemuannya yang menyatakan bahwa dalam satu tahun ada 365,24 hari diakui sangat akurat, bahkan dipakai Christopher Clavius, matematikawan Jerman, untuk memperbaiki kalender Julian.
Atas izin Paus Gregorius XIII, kalender Julian diubah dengan perhitungan yang baru dan mulai digunakan pada 1582 hingga sekarang.
Ringkasan pemikirannya dipakai sebagai rujukan para astronom dan astrolog Barat.
Baca juga: Muslim Dunia Mengeluh Jelang Ramadhan, Perang Rusia-Ukraina Naikkan Harga Pangan Tak Biasa
Referensi:
Gunadi, R.A. (2003). Dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol. Jakarta: Penerbit Republika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.