Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Covid-19, Asal-usul Corona Masih Penuh Tanda Tanya, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 05/04/2022, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

“Saya benar-benar yakin bahwa banyak orang tidak cukup transparan, tidak hanya di China tetapi juga di AS,” tambah Butler.

Di AS, ahli biologi molekuler Alina Chan berbagi kecurigaan Butler.

Chan, seorang penasihat ilmiah di Broad Institute of MIT dan Harvard, termasuk di antara ilmuwan pertama yang menganjurkan agar tidak mengabaikan kebocoran laboratorium sebagai sumber virus.

“Semua orang berpihak dan mencoba menjatuhkan pihak lain,” kata Chan kepada Al Jazeera.

“Tidak fantastis untuk mengatakan ada yang ditutup-tutupi,” tambahnya.

Bagi Chan dan semua orang yang berpendapat bahwa virus SARS-CoV-2 dapat berasal dari laboratorium, selama inang perantara hewan yang telah menularkan virus dari kelelawar ke manusia tidak dapat ditemukan, skenario asal alami tidak memiliki dasar ilmiah.

Baca juga: Update Corona 15 Oktober: WHO Bentuk Tim Baru Selidiki Asal-usul Covid-19

Bulan lalu, studi baru menunjukkan pasar sebagai “pusat yang tidak ambigu” dari pandemi, mengingat sifat dan pengelompokan kasus.

Salah satu makalah, menyebut bahwa kasus Covid-19 paling awal yang diketahui terletak di dekat Huanan.

Pada November 2019, virus disebut telah berpindah dari kelelawar ke mamalia lain, dan menyebar di sudut barat pasar di mana hewan hidup disimpan dan dijual.

Ahli virologi Marion Koopmans mengatakan bahwa penelitian yang dipimpin Michael Worobey dari Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi Universitas Arizona, memberikan “bukti yang meyakinkan” bahwa pasar memang merupakan tempat dimana semuanya dimulai.

Baca juga: Kesempatan Terakhir, WHO Bentuk Tim Baru Selidiki Asal-usul Covid-19

Tetapi Chan dan ilmuwan lain mengatakan makalah tersebut membuat klaim berdasarkan data yang tidak lengkap dan pengambilan sampel yang bias.

Dan bagi para ilmuwan yang melacak bagaimana virus menyebar, kelangkaan data yang disediakan oleh China terbukti "sangat menantang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com