Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Covid-19, Asal-usul Corona Masih Penuh Tanda Tanya, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 05/04/2022, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga sebagai pandemi. Tapi sumber virus yang memicu itu semua belum bisa dipastikan.

Dilansir Al Jazeera, hanya enam minggu setelah mendeklarasikan darurat kesehatan global, WHO menyatakan penyebaran virus corona baru sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.

Hewan inang dari virus corona bisa diidentifikasi dalam hitungan bulan, tapi asal usul virus SARS-CoV-2 saat ini, bersama dengan banyak sekali mutasi dan variannya, telah terbukti lebih banyak lagi. Hal ini pun masih sukar dipahami.

Baca juga: Asal Usul Covid-19, Pasar Wuhan Disebut Pusat Awal Pandemi

September 2021, satuan tugas The Lancet Covid-19 Commission yang bertugas mencari sumber utama pandemi, dibubarkan setelah bekerja 14 bulan.

Penyelidikan WHO, sebuah lembaga kesehatan masyarakat tanpa kekuatan investigasi, sebagian besar jugatelah terhenti setelah perjalanan pencarian fakta yang dikontrol ketat ke China pada Januari 2021.

China pun belum memberikan bukti kepada WHO untuk mendukung pernyataan Beijing bahwa penyebaran virus corona memiliki jalur zoonosis alami, yakni berpindah dari kelelawar ke inang hewan ke manusia.

Pasar Makanan Laut Huanan tempat kasus pertama dilacak juga dengan cepat didesinfeksi dan tertutup.

Baca juga: Badan Intelijen AS: Asal-usul Covid-19 Mungkin Tak Akan Diketahui

Perjuangan untuk menemukan sumbernya telah membantu memberikan lebih banyak kepercayaan pada kemungkinan bahwa virus itu mungkin berasal dari tempat lain, termasuk kebocoran laboratorium.

Tapi apapun masalahnya, buktinya tetap ada di China.

“Saya menjadi yakin bahwa China tidak transparan. Nereka mengelak tentang beberapa hal,” kata Colin Butler, profesor kehormatan di Pusat Nasional untuk Epidemiologi dan Kesehatan Populasi di Australian National University di Canberra.

Dalam studinya, Butler mendaftarkan prosedur medis dan laboratorium sebagai faktor risiko yang memungkinkan virus keluar dari pengaturan yang terkendali dan menyebar secara luas.

Misalnya, China mengizinkan eksperimen pada virus corona dilakukan dalam pengaturan biosekuriti rendah yang hanya mewajibkan alat pelindung untuk pekerja lab, wastafel, dan stasiun pencuci mata.

“China tidak akan terbuka tentang hal ini di bawah rezim saat ini,” katanya.

Baca juga: Kesempatan Terakhir Cari Asal-usul Covid-19, WHO Bentuk Gugus Tugas Baru

Institut Virologi Wuhan melakukan penelitian yang berfokus pada virus kelelawar.DW INDONESIA Institut Virologi Wuhan melakukan penelitian yang berfokus pada virus kelelawar.
Pada bulan-bulan pertama pandemi, pada April 2020, Australia adalah salah satu negara pertama yang menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul Covid-19.

Tetapi negara-negara lain, terutama Amerika Serikat, belum menggemakan seruan Canberra.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com