Harian Kompas edisi 24 Oktober 2000 memuat kisah ini dalam judul Silaturahmi Madeleine Albright. Albright mampu mengantar Clinton sampai Pyongyang, dan melunakkan sikap Kim Jong Il pada saat itu.
Dalam jejak diplomasi Albright inilah, kerangka jenazah 14 tentara AS dikembalikan dari Korea Utara. Sebelumnya, Amerika Serikat memasukkan Korea Utara dalam daftar negara pendukung terorisme dan sebaliknya Korea Utara menyebut Amerika Serikat sebagai negara arogan.
"Saya tidak akan menjadi orang yang suka diam-diam," kata Albright di wawancara tersebut.
Albright mengaku tak pernah mengimajinasikan diri sebagai sosok perempuan tinggi dan pendiam.
"Saya perempuan pendek, berisik, dan akan tetap beredar di luar," kata dia.
Albright yang memang punya tinggi badan 1,5 meter ini, pendek, mengaku mencintai ranah dan topik kebijakan luar negeri.
"Saya mencintai kebijakan luar negeri. Saya sangat tertarik dengan cara dunia berevolusi," lanjut Albright.
Baru juga bulan lalu, 23 Februari 2022, Albright menulis opini di New York Times. Topiknya, serangan Rusia ke Ukraina. Judulnya tidak tanggung-tanggung, Putin Membuat Kesalahan Sejarah.
Di opini itu, Albright mengatakan bahwa pada 2000 dia adalah pejabat tinggi pertama AS yang menemui Putin sebagai Presiden Rusia.
Dia pun bertutur soal kesan pertamanya atas Putin dari pertemuan itu. "Dia kecil, pucat, begitu dingin nyaris seperti reptil."
Lalu, dua dekade berlalu. Albright tegas menyebut Putin membuat kesalahan sejarah dengan invasinya ke Ukraina.
Albright menikahi Joseph Albright pada 1959, punya tiga anak, lalu bercerai pada 1982. Biografinya terbit pada 2023, Madam Secretary.
Tak semuanya serba serius melulu, Albright menulis juga buku soal koleksi brosnya. Dalam wawancara dengan majalah Smithsonian pada 2010, Albright menyebut bros-bros kadang-kadang merefleksikan persoalan apa saja yang pernah dihadapinya.
Saat masih menjadi Duta Besar AS di PBB, Albright pernah dijuluki sebagai "ular tak tertandingi" oleh media Irak pro rezim penguasa.
Respons Madeleine soal sebutan itu? Dia mengenakan pin ular di sidang PBB yang membahas topik Irak.