Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Membeli Minyak Rusia, Konsumen Terbesar Ada di Asia

Kompas.com - 12/03/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) secara resmi menjatuhkan sanksi energi atas minyak Rusia minggu ini sebagai tanggapan tambahan atas serangan Rusia ke Ukraina.

Rusia adalah pengekspor minyak mentah tertinggi kedua di dunia setelah Arab Saudi. Pada 2019, 48 negara membeli minyak mentah Rusia senilai 123 miliar dollar AS.

Harga minyak telah melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Sanksi Barat kemungkinan akan mendorong harga minyak – menghasilkan harga yang lebih tinggi lagi.

Pada 2019, dunia mengonsumsi 99,7 juta barel minyak per hari (mbpd), menurut Badan Energi Internasional. Amerika Serikat (AS) sendiri mengkonsumsi sekitar seperlima (20,48 mbpd) dari konsumsi minyak harian dunia, diikuti oleh China (13,07 mbpd), dan India (4,84 mbpd).

Venezuela (303.806 juta barel), Arab Saudi (258.600 juta barel), dan Iran (208.600 juta barel) memiliki setengah dari 1,55 triliun barel cadangan minyak dunia yang telah terbukti.

Baca juga: Uni Eropa Bersiap Kurangi Ketergantungan Minyak dan Gas dari Rusia

Negara penghasil minyak dunia

Pusat produksi minyak dunia adalah OPEC – Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Didirikan di Baghdad, Irak pada 1960, organisasi multinasional ini terdiri dari 13 negara yang secara kolektif memiliki sekitar 80 persen cadangan minyak mentah terbukti dunia.

Cadangan minyak terbesar di antara negara-negara non-OPEC termasuk Rusia dan AS.

Negara-negara anggota OPEC memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah dunia dan mewakili sekitar 60 persen dari total minyak yang diperdagangkan secara internasional, menurut Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat.

Pada 2020, ada lima produsen minyak terbesar di dunia yaitu AS (18,61 mbpd), Arab Saudi (10,81 mbpd), Rusia (10,5 mbpd), Kanada (5,23 mbpd) dan China (4,86 mbpd).

Bensin, solar, dan berbagai bahan bakar lainnya dibuat dari minyak mentah, bahan bakar fosil berwarna hitam kekuningan yang dipompa keluar dari tanah. Banyak produk rumah tangga termasuk plastik, deterjen dan pakaian juga berasal dari sumber daya tak terbarukan ini.

Harga minyak mentah yang lebih tinggi berdampak pada beberapa industri, mulai dari transportasi hingga manufaktur.

Baca juga: Presiden Ukraina Berterima Kasih AS Setop Impor Minyak Rusia

Negara mana yang paling bergantung pada minyak Rusia?

Pada 2019, pengekspor minyak mentah utama dunia adalah Arab Saudi (145 miliar dollar AS), Rusia (123 miliar dollar AS), Irak (73,8 miliar dollar AS), Kanada (67,8 miliar dollar AS), dan AS (61,9 miliar dollar AS).

China membeli sekitar seperempat (27 persen) dari total ekspor minyak Rusia senilai 34 miliar dollar AS. Namun, mengingat kebutuhan energi China yang sangat besar, ini hanya mencakup 16 persen dari impor minyak negara itu.

Negara-negara yang paling bergantung pada minyak Rusia antara lain: Belarus, Kuba, Curacao, Kazakhstan, Latvia, masing-masing mengimpor lebih dari 99 persen minyak mentah mereka dari Rusia.

Setidaknya 48 negara mengimpor minyak mentah Rusia pada 2019, berikut daftarnya menurut laporan Al Jazeera:

  • Belarus
  • Kuba
  • Curacao
  • Kazakhstan
  • Latvia
  • Slovakia
  • Finlandia
  • Azerbaijan
  • Hungaria
  • Lithuania
  • Bulgaria
  • Polandia
  • Serbia
  • Republik ceko
  • Turki
  • Estonia
  • Belanda
  • Myanmar
  • Romania
  • Jerman
  • China
  • Colombia
  • Selandia baru
  • Swedia
  • Kroasia
  • Denmark
  • Yunani
  • Italia
  • Norwegia
  • Portugal
  • Korea Selatan
  • Australia
  • Belgia
  • Perancis
  • Kirgistan
  • Filipina
  • UEA
  • Spanyol
  • Inggris
  • Amerika Serikat
  • Australia
  • Kanada
  • India
  • Jepang
  • Malaysia
  • Singapura
  • Thailand
  • Swiss

 

Grafik yang dilansir dari Al Jazeera di bawah ini menunjukkan berapa banyak dari total impor minyak mentah masing-masing negara berasal dari Rusia.

Baca juga: Pemimpin Arab Saudi dan UEA Tolak Telepon dari Biden yang Ketar-ketir Soal Harga Minyak

Dampak dari sanksi minyak Rusia

Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah negara telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

Perang energi berikutnya telah menyebabkan harga minyak mencapai level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak terlihat sejak krisis keuangan 2008.

Pada Selasa (8/3/2022), AS dan Inggris mengumumkan larangan impor minyak Rusia.

Pada 2021, AS mengimpor rata-rata 209.000 barel per hari minyak mentah dan 500.000 barel per hari produk minyak lainnya dari Rusia, menurut asosiasi perdagangan Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika.

Ini mewakili tiga persen dari impor minyak mentah AS dan satu persen dari total minyak mentah yang diproses oleh kilang AS. Untuk Rusia, ini mewakili tiga persen dari total ekspornya.

Menurut analis, sanksi Rusia itu adalah sesuatu yang setidaknya masih mampu ditanggung AS.

Namun awal pekan ini minyak mentah Brent naik menjadi di atas 140 dollar AS per barel sebelum kembali ke 120 dollar AS.

Dengan sanksi keras pada sektor energi Rusia, efeknya akan terasa di seluruh dunia karena harga energi naik di lingkungan yang sudah mengalami inflasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com