KOMPAS.com - Rusia sejauh ini sudah melancarkan serangan yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan kota-kota besar dari berbagai arah, termasuk serangan udara dan rudal serta pasukan darat.
Ukraina kemudian dipaksa untuk mempertahankan diri di berbagai bidang, menjelaskan bahwa ketipisannya membuat inferioritas mereka semakin buruk.
Ketika Rusia menginvasi Krimea pada tahun 2014, Ukraina tidak siap untuk perang. Dewan Atlantik menyatakan bahwa mereka kekurangan tenaga kerja, peralatan dan pelatihan untuk bertahan melawan agresi Rusia.
Baca juga: Perang Nuklir: Tipe, Contoh, dan Dampaknya
Stok logistiknya sebagian besar adalah barang era Soviet, kecuali beberapa senjata. Ukraina telah berfokus pada modernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pengabaian selama beberapa dekade membuat tugas itu terasa sulit.
Apalagi, ada ancaman nuklir dari pihak Rusia, yang dipimpin Presiden Vladimir Putin.
Perbandingan militer Rusia vs Ukraina sudah banyak dibahas. Berikut perbandingan kekuatan nuklir Rusia vs Ukraina, dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: 9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir di Dunia
Ukraina tidak memiliki senjata nuklir hari ini, tapi memiliki sekitar 5.000 senjata nuklir saat menjadi bagian dari Uni Soviet, sebelum tahun 1991.
Sebagai konsekuensi dari pembubarannya, semua satelit dan negara bagian yang telah terikat secara paksa ke Uni Soviet menerima beberapa hulu ledak.
Uni Soviet telah memilikinya sebelumnya. Ukraina, bagaimanapun, menerima segala sesuatu yang menjadi milik Uni Soviet setelah merdeka, termasuk senjata nuklir. Karena itu, Ukraina sempag menjadi pemegang senjata nuklir terbesar ketiga di dunia.
Senjata-senjata ini dibuang relatif cepat di Ukraina. Mereka kemudian bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir tiga tahun kemudian, yakni pada tahun 1994.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.