KOMPAS.com - Pada 23 Februari 1945, selama Pertempuran berdarah di Iwo Jima, Marinir AS merebut puncak Gunung Suribachi, puncak tertinggi pulau itu.
Pada posisi paling strategis, mereka menaikkan bendera AS. Fotografer kelautan Louis Lowery yang ada bersama mereka, memotret acara tersebut.
Dilansir History, orang-orang Amerika yang berjuang untuk menguasai lereng Suribachi lantas bersorak-sorai mengibarkan bendera.
Baca juga: Pendukung Taliban Mengarak Peti Mati Dibungkus Bendera AS Setelah Pasukan Asing Pergi
Beberapa jam kemudian, lebih banyak Marinir menuju ke puncak dengan bendera yang lebih besar.
Joe Rosenthal, seorang fotografer Associated Press, bertemu mereka di sepanjang jalan dan merekam pengibaran bendera kedua bersama dengan fotografer marinir dan juru kamera film.
Rosenthal mengambil tiga foto di atas Suribachi. Yang pertama, yang menunjukkan lima Marinir dan satu korps Angkatan Laut berjuang untuk mengibarkan tiang bendera yang berat.
Ini menjadi foto yang paling banyak direproduksi dalam sejarah dan memenangkan Hadiah Pulitzer untuknya.
Rekaman gambar bergerak yang menyertainya membuktikan fakta bahwa gambar itu tidak disetting atau direkayasa.
Baca juga: Bendera AS dalam Kompleks Kedutaan di Afghanistan Diturunkan
Dari dua foto lainnya, yang kedua mirip dengan yang pertama tetapi tidak terlalu berpengaruh, dan yang ketiga adalah foto kelompok 18 marinir yang tersenyum dan melambai ke kamera.
Banyak dari orang-orang ini, termasuk tiga marinir yang terlihat mengibarkan bendera di foto Rosenthal yang terkenal, tewas sebelum berakhirnya Pertempuran Iwo Jima pada akhir Maret.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.