KOMPAS.com - Persebaran manusia purba merupakan peristiwa migrasi paling awal dari manusia purba dan modern melintasi benua, yang dimulai sekitar 2 juta tahun yang lalu dengan ekspansi awal dari Afrika oleh Homo erectus.
Migrasi manusia purba awal ini diikuti oleh spesies lainnya termasuk Homo heidelbergensis, yang hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu. Mereka merupakan nenek moyang Denisovans dan Neanderthal serta Homo Sapiens (manusia modern).
Baca juga: Intip Evolusi Tren Pakaian Manusia dari Zaman Purba hingga Abad ke-21
Homo Sapiens, manusia modern pertama, berevolusi dari nenek moyang manusia sebelumnya sekitar 200.000 hingga 300.000 tahun yang lalu.
Berkembang di Afrika, Homo Sapiens perlahan-lahan bermigrasi ke seluruh dunia. Dalam perjalanan menantang ini, manusia modern pertama menghadapi tantangan baru di setiap daerah yang mereka lalui.
Tantangan-tantangan itu mendorong pengembangan teknologi baru, yang memungkinkan Homo Sapiens bermigrasi ke seluruh dunia, dari melintasi semenanjung Arab hingga melintasi samudra Pasifik.
Baca juga: Pemburu Fosil Temukan Kapak Purba hingga Kerangka Mamut di Inggris
Homo sapiens adalah bagian dari kelompok yang disebut hominid, yang merupakan makhluk mirip manusia paling awal.
Berdasarkan bukti arkeologis dan antropologis, hominid menyimpang dari primata lain antara 2,5 dan 4 juta tahun yang lalu di Afrika timur dan selatan. Penemuan pertama Australopithecus Africanus dewasa yang kemudian berevolusi menjadi Homo Erectus ditemukan di sana.
Meskipun ada tingkat keragaman di antara keluarga hominid, mereka semua memiliki sifat bipedalisme (kemampuan untuk berjalan tegak dengan dua kaki).
Di wilayah Afrika ini, Homo Sapiens berevolusi menjadi manusia modern terakhir. Mereka mulai mewarisi perkembangan alat-alat batu, upacara penguburan orang mati, pembuatan pakaian dari kulit binatang, perkembangan teknik berburu yang lebih canggih, dan seni.
Inilah yang memungkinkan mereka bermigrasi keluar dari Afrika dan ke bagian lain dunia.
Animated map shows human migration throughout history. Nice touch to have the map display relief data. I like how at 9 seconds humans hit the Himalayas and wisely decided to head eastwards. Source: https://t.co/G1hHQZlVQG pic.twitter.com/2CfI7Xeyd7
— Simon Kuestenmacher (@simongerman600) May 26, 2021
Baca juga: Sejarah Pakaian di Era Purba
Antara 70.000 dan 100.000 tahun yang lalu, Homo sapiens mulai bermigrasi keluar dari benua Afrika, menyeberangi Semenanjung Arab atau Bab-el-Mandeb.
Begitu mereka mencapai Timur Tengah, mereka akan bertemu dengan Neanderthal, dan berkembang biak hingga populasi tersebut melebur menjadi satu (teori Interbreeding).
Setelah penaklukan wilayah itu, Homo sapiens terus bermigrasi ke daratan Eropa dan Asia yang lebih luas.
Baca juga: Fosil Manusia Purba di Toalean Sulawesi Ungkap Hubungan dengan Penduduk Asli Australia
Sekitar 10.000 tahun setelah bermigrasi ke Timur Tengah, Homo Sapiens kembali bermigrasi memasuki daerah baru yang makmur tanahnya.
Migrasi mungkin sulit terjadi di wilayah kepulauan seperti Indonesia, mengingat tidak ada kapal atau teknologi maritim saat itu. Tetapi iklim dunia jauh lebih berbeda 60.000 tahun yang lalu.