Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kekuatan Militer Ukraina

Kompas.com - 16/02/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Ancaman konflik membayangi Eropa Timur dengan lebih dari 100.000 tentara Rusia berkumpul di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Rusia membantah merencanakan serangan, tetapi ini tidak banyak membantu meredakan ketakutan.

Langkah-langkah diplomasi tingkat tinggi telah dilakukan oleh Inggris hingga Jerman, sementara beberapa staf kedutaan Inggris dan AS ditarik dari Ukraina.

Jika diplomasi gagal meredakan kebuntuan saat ini, kekuatan Barat khawatir bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Memahami Keinginan Ukraina Masuk NATO

Angkatan bersenjata Ukraina kalah jumlah dan kalah senjata dari Rusia, bagaimana Kiev melindungi diri jika perang pecah? Berikut ini paparan kekuatan militer Ukraina pada 2022 menurut "Global Fire Power" (GFP):

Untuk tahun 2022, Ukraina berada di peringkat 22 dari 140 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan GFP.

Pasukan militer aktif: 200.000

Pasukan cadangan: 250.000

Artileri: 2.040

Kendaraan lapis baja: 12.303

Tank: 2.596

Helikopter serang: 34

Pesawat militer: 98

Baca juga: Apa Itu Perjanjian Minsk dan Fungsinya dalam Konflik Rusia-Ukraina

Pembangunan militer Rusia Ukraina

Pada 2020, Ukraina menghabiskan 5,9 miliar dollar AS untuk militernya atau 8,8 persen dari pengeluaran pemerintah menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).

Sebagai perbandingan, pada saat yang sama, Rusia menghabiskan 61,7 miliar dollar AS untuk militernya atau sekitar 11,4 persen dari pengeluaran pemerintah.

Dilansir Al Jazeera pada Selasa (25/2/2022), Moskwa telah mengerahkan senjata dalam jarak serang dari Ukraina, termasuk sistem rudal balistik jarak pendek Iskander, sistem peluncuran roket, tank tempur dan artileri yang ditarik.

Sejumlah negara telah mengirimkan peralatan militer ke Ukraina, termasuk rudal anti-tank Javelin dari Estonia dan rudal anti-pesawat Stinger dari Latvia dan Lithuania. Kiev juga menggunakan drone Bayraktar buatan Turki untuk pengintaian.

Ukraina juga menerima pengiriman senjata kedua dari AS sebagai bagian dari paket pertahanan senilai 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun), yang disetujui oleh Presiden Joe Biden pada Desember.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Memahami Kebijakan Jerman Menolak Kirim Bantuan Senjata

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com