Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Salahuddin Ayyubi, Pemimpin Pasukan Islam Selama Perang Salib

Kompas.com - 15/02/2022, 16:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

Pada 1170, wazir muda ini telah mengonsolidasikan kekuasaannya atas sebagian besar Mesir. Salahuddin mendapat dukungan dari Nuruddin, dan Khalifah 'Dinasti Abbasiyah', al-Mustanjid.

Salah satu pertempuran utamanya pada masa itu adalah perang yang dilancarkan melawan Raja Yerusalem, Amalric, dalam upaya untuk merebut kota Darum dan Gaza.

Ketika al-Adid meninggal pada 1711, Shalahuddin mengambil alih sebagai penguasa 'Dinasti Fatimiyah', dan akhirnya membentuk asosiasi dengan 'Kekhalifahan Abbasiyah'.

Pada 1173, penguasa Aswan meminta bantuan pemimpin baru ini untuk menangkal penjajah dari Nubia. Shalahuddin pun menyanggupi hal itu, dan menyediakan pasukan sebelumnya yang dipimpin oleh Turan-Shah.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Abraham Karem, Perintis Drone dari “Mainan” Jadi “Predator Pembunuh”

Pada tahun yang sama, ayahnya, Ayyub meninggal karena cedera akibat jatuh dari kudanya. Tahun berikutnya, Nuruddin meninggal karena keracunan.

Meski melalui masa-masa berat itu, Salahuddin masih memimpin pasukannya merebut Suriah dan Yaman. Dengan ini, dia mengonsolidasikan posisinya sebagai pemimpin 'Dinasti Ayyubiyah.'

Sultan Mesir dan Suriah

Pada 1175, Salahuddin semakin membuktikan kepemimpinannya dengan merebut kota Homs dan Hama, sehingga membuat jenderal 'Zengid' lainnya berperang melawannya.

Setelah 'Zengid' ditaklukkan, al-Mustadi, khalifah dari 'Dinasti Abbasiyah' pertama kalinya menyatakan Salahuddin sebagai "Sultan Mesir dan Suriah".

Sebagai Sultan yang baru, Salahuddin menaklukkan beberapa daerah lainnya, termasuk daerah Mesopotamia Hulu yang dikenal sebagai Jazira.

Salahuddin kembali ke Mesir pada 1177, untuk mengurus urusan kerajaan di sana. Pada tahun yang sama, dengan 26.000 tentara, dia melancarkan serangan ke Palestina.

Raja Baldwin, pemimpin Tentara Salib menyerang Dataran Tinggi Golan pada April 1179. Tetapi dengan mudah serangan itu dikalahkan oleh pasukan Ayubbid.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Recep Tayyip Erdogan, Pemimpin Muslim Terpopuler Dunia yang Lolos dari Kudeta

Selama 1182-1184, dia menyerang kota Sinjar, Beisan, Beirut, serta Kerak. Setelah dengan mudah menaklukkan mereka dengan pasukannya, Sang Sultan melanjutkan untuk merebut Aleppo.

Dengan penaklukan Aleppo, kekuasaan Sultan Salahuddin Ayyubi atas Suriah diperkuat. Namun, serangannya ke Mosul yang diperintah oleh 'Zengid' sulit dilakukan, karena sekutu kuat menjadi lawannya.

Pada 1186, Salahuddin harus menghentikan usahanya untuk menaklukkan Mosul karena sakit. Dia pun melakukan perjanjian damai yang disepakati oleh 'Ayyubiyah' dan 'Zengid'.

Tahun berikutnya, 'Ayyubiyah' bertempur dalam 'Pertempuran Hattin' melawan Tentara Salib.
Pertempuran bersejarah pada 1187 ini menghasilkan kemenangan Salahuddin, tepatnya 88 tahun setelah Tentara Salib merebut Palestina dari penguasa Muslim.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com