Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Perang Salib dikenal sebagai ajang pertempuran antara dua kekuatan, yakni Eropa melawan kekuatan muslim yang terjadi pada abad pertengahan.

Tujuan utama perang yang didukung Gereja Katolik Roma ini adalah untuk merebut Yerusalem dan Tanah Suci.

Salsabila Amani dalam buku "Ensiklopedia Perang-Perang Besar di Dunia" menulis bahwa perang itu disebut Perang Salib karena ekspedisi militer dari Eropa menggunakan tanda salib pada bahu, lencana, ataupun panji-panji.

Lalu bagaimana asal-muasal dan apa yang memicu Perang Salib?

Baca juga: Penyebab Kekalahan Kaum Muslimin pada Awal Perang Salib

Asal-muasal terjadinya Perang Salib dimulai saat Palestina berada di bawah kendali umat muslim sejak kekalahan Bizantium pada 636 M.

Sejak saat itu, hubungan antara negara-negara Arab dengan Kristen Eropa mengalami pasang surut.

Pada 1072, Palestina jatuh ke tangan Kekaisaran Seljuk Raya yang saat itu sedang mengalami perkembangan pesat.

Umat muslim dan Kristen sebenarnya dapat hidup berdampingan. Tetapi kondisi di daerah perbatasan kurang bersahabat bagi para pedagang dan peziarah Katolik.

Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya dukungan terhadap Perang Salib.

Baca juga: POPULER GLOBAL: China Kaget Indonesia Juara Piala Thomas | Penemuan Pedang Perang Salib Berusia 900 Tahun

Secara umum, beberapa penyebab pecahnya Perang Salib antara 1095-1291 antara lain karena masyarakat Kristen kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di tanah suci Yerussalem.

Selain itu, ada faktor Dinasti Seljuk yang menerapkan kebijkan yang membatasi umat Kristiani yang akan beribadah di Yerusalem.

Dinasti Seljuk juga menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil dan mengancam eksistensi Konstantinopel.

Baca juga: Para Pemimpin Islam: Salahuddin Ayyubi dan Kisah Kepemimpinan Selama Perang Salib

Ada pula keinginan dari Bizantium Romawi Timur untuk mempertahankan penguasaan ekonomi perdagangan di Timur Tengah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com