KIEV, KOMPAS.com - Penyebab kenapa Rusia menginvasi Ukraina di Crimea pada 2014 adalah krisis domestik di wilayah itu.
Krisis Crimea kemudian mengundang konflik antara negara-negara Uni Eropa dengan Rusia.
Situasi diperparah dengan pengumuman presiden Ukraina kala itu, Viktor Yanukovych, bahwa negaranya mundur dari perjanjian Uni Eropa pada November 2013.
Baca juga: Sejarah Perang Rusia-Ukraina, sejak Era Kievan Rus hingga Aneksasi Crimea
Crimea adalah semenanjung di kawasan Laut Hitam. Selama 1921-1945 Crimea merupakan milik Uni Soviet dan selanjutnya dikuasi Ukraina.
Namun, letak geopolitik Crimea yang strategis ingin dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.
Dikutip dari BBC (11/3/2014), Crimea adalah pusat sentimen pro-Rusia yang saat itu dapat berubah menjadi separatisme.
Crimea dihuni 2,3 juta orang, mayoritas mengidentifikasi dirinya sebagai etnis Rusia dan berbahasa Rusia.
Rusia memang dominan di Crimea sejak mencaplok wilayah itu pada 1783. Saat semenanjung tersebut diserahkan Moskwa ke Ukraina tahun 1954, banyak etnis Rusia di sana yang memandangnya salah langkah.
Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?
Sementara itu, etnis Muslim Tatar Crimea yang merupakan minoritas terbesar di sana, mengeklaim pernah menjadi penduduk mayoritas tetapi sebagian besar dideportasi oleh diktator Soviet Joseph Stalin pada 1944.
Alasan Stalin mendeportasi bangsa Tatar Crimea adalah dugaan mereka bersekongkol dengan penyusup Nazi di Perang Dunia II.
Bangsa Tatar kembali ke Crimea setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991, dan sejak saat itu hubungannya tegang dengan etnis Rusia atas hak kepemilikan tanah.
Pada pemilihan presiden Ukraina 2010 mayoritas warga Crimea memilih Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, dan ketika lengser banyak orang di sana meyakini dia menjadi korban kudeta.
Separatis di parlemen Crimea kemudian memilih bergabung dengan Federasi Rusia pada 6 Maret 2014 dan melakukan referendum pemisahan diri yang dijadwalkan pada 16 Maret 2014.
Langkah itu dipuji oleh Rusia, tetapi dikecam secara luas oleh negara-negara Barat.
Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Akan Musnahkan Bahasa Asli Penduduk Crimea