Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Bangsa Indonesia di Masa Pendudukan Jepang

Kompas.com - 08/02/2022, 17:41 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Tak ada yang baik-baik saja dalam kondisi terjajah.

Begitu pula kondisi bangsa Indonesia di masa pendudukan Jepang, yang terlunta-lunta di segala lini kehidupan.

Berikut penjelasan lengkap tentang kondisi Indonesia di masa kelam itu dalam berbagai bidang.

Baca juga: Perang Kuning, Bersatunya Masyarakat Tionghoa dan Jawa Melawan Penjajahan

Kondisi Bangsa Indonesia di Masa Pendudukan Jepang dari Segi Tenaga Kerja

Saat menduduki Indonesia Pemerintahan Jepang mencetuskan kebijakan tenaga kerja romusha.

Kebijakan ini jelas mempengaruhi kondisi bangsa Indonesia di masa pendudukan Jepang

Sardiman AM dalam buku "Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2" (2017), menyebut bahwa
romusha adalah sistem kerja yang kejam.

Baca juga: Sejarah Bengkulu: Asal-usul Nama, Kerajaan, dan Masa Penjajahan

Pengerahan romusha menjadi suatu keharusan, bahkan paksaan. Hal tersebut membuat rakyat kita menjadi sengsara.

Rakyat dipaksa membangun semua sarana perang yang ada di Indonesia. Bahkan dipekerjakan sampai ke Vietnam, Burma Thailand, hingga Malaysia.

Semua bekerja sepanjang hari, tanpa upah dan fasilitas hidup yang layak. Akibatnya, banyak dari mereka yang meninggal dunia.

Jepang juga membentuk jugun Ianfu, yang terdiri dari para perempuan yang dijadikan sebagai pemuas nafsu tentara Jepang.

Baca juga: Seberapa Kaya VOC hingga Jadi Cikal Bakal Penjajahan Belanda?

Kondisi Bangsa Indonesia di Masa Pendudukan Jepang dari Segi Budaya

Pemerintahan Jepang menerapkan budaya memberi hormat ke arah matahari terbit kepada rakyat Indonesia

Kaisar juga disebut memiliki tempat tertinggi dan diyakini sebagai keturunan Dewa Matahari.

Nlai-nilai kebudayaannya ini dipaksajan kepada bangsa Indonesia, dan tentu saja mendapat tentangan dan perlawanan dari masyarakat.

Baca juga: Dampak Positif Penjajahan Belanda di Indonesia

Pemerintahan Jepang juga mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso.

Lembaga ini digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com