Ukraina, negara berpenduduk 44 juta orang yang sebelumnya tergabung dengan Uni Soviet dan berbagi perbatasan sepanjang 1.900 kilometer dengan Rusia, menurut Putin dapat meningkatkan kekuatan negaranya untuk bersaing dengan AS dan China.
Putin, menurut New York Times, turut disinyalir berusaha meningkatkan dukungan nasionalis di dalam negeri, di tengah pandemi yang berkecamuk dan perekonomian yang tertatih.
Pada 2021, Rusia juga dilanda demo anti-Putin terbesar dalam beberapa tahun oleh oposisi.
Sementara itu, Rusia beralasan bahwa penempatan ratusan ribu pasukan di perbatasan adalah antisipasi ekspansi NATO ke arah timur, dan reaksi terhadap hubungan intensif Ukraina dengan aliansi tersebut.
Dikutip dari ABC7 pada Minggu (23/1/2022), NATO meningkatkan dukungan untuk Ukraina dalam hal persenjataan, pelatihan, dan personel.
Rusia pun menuduh Ukraina meningkatkan jumlah pasukannya sebagai persiapan merebut kembali wilayah Donbass, tetapi Kiev membantah tudingan itu.
Baca juga: Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, dari Siber hingga Invasi Besar
Pemerintah Ukraina menegaskan, Rusia tidak dapat mencegah Kiev membangun hubungan yang lebih dekat dengan NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Rusia berusaha mengacaukan negara itu dan menyusun kudeta.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan, kudeta terencana dapat menjadi bagian strategi Rusia menjelang invasi militer.
Ketegangan antara kedua negara semakin diperburuk oleh krisis energi Ukraina yang mendalam, dan menurut Kiev didalangi oleh Moskwa dengan sengaja.
Pada saat yang sama, pemerintahan Zelensky sedang diterpa banyak rintangan di berbagai bidang, termasuk gelombang ketiga Covid-19 dan ekonomi yang terpuruk.
Dilaporkan ABC7, banyak orang Ukraina juga tidak senang karena pemerintah belum memenuhi janji untuk mengakhiri konflik di timur negara itu. Demo anti-pemerintah pun sempat terjadi di Kiev.
Sejauh ini peluang perang Rusia Ukraina masih terbuka dan belum ada pembicaraan yang membuahkan hasil positif.
Baca juga: Apakah Rusia Benar-benar Ingin Menginvasi Ukraina? Ini Kemungkinannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.