Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bencana yang Sebabkan Kepunahan Massal di Bumi

Kompas.com - 18/01/2022, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Pada gilirannya semua itu menyebabkan lebih banyak nutrisi mengalir dari darat ke lautan, dan memicu pertumbuhan alga. Kondisi tersebut juga menyebabkan pembentukan “zona mati” di perairan Bumi, karena ketika alga mati dia menghilangkan oksigen dari lautan.

Para ilmuwan mengatakan tidak hanya tanaman yang disalahkan atas Peristiwa Kellwasser, tetapi juga penyebaran pohon yang menyedot karbon dioksida dari atmosfer dan menyebabkan pendinginan global.

Baca juga: Mega-Asteroid Dua Kali Ukuran Big Ben Diperkirakan akan Tabrak Orbit Bumi

3. Kepunahan Permian-Triassic (252 juta tahun yang lalu)

Kepunahan massal Permian Akhir ini adalah peristiwa terbesar yang pernah dihadapi Bumi dan yang paling memengaruhi ekologi planet kita.

Bencana yang terjadi pada 252 juta tahun yang lalu ini menyebabkan 97 persen spesies di masa itu hanya meninggalkan jejak fosil dan menghilang selamanya.

Semua kehidupan di Bumi saat itu turun, hanya tersisa 10 persen hewan, tumbuhan, dan mikroba yang selamat dari kepunahan massal Permian.

Sebelumnya, diyakini letusan besar menyelimuti Bumi dalam kabut asap tebal, dan menghalangi sinar matahari mencapai permukaan planet.

Namun, temuan baru menunjukkan letusan gunung berapi besar yang berlangsung selama hampir satu juta tahun melepaskan reservoir besar bahan kimia mematikan ke atmosfer hingga merusak lapisan ozon Bumi.

Rusaknya satu-satunya perlindungan yang dimiliki bumi terhadap sinar UV matahari yang mematikan, menyebabkan jumlah kematian meroket di antara organisme hidup.

Baca juga: UNIK GLOBAL: Mandor Perempuan Kesal Sering Diremehkan Pria | Orang Mengaku Penjelajah Waktu dari 2741 Ramal Kondisi Bumi

4. Kepunahan Triassic-Jurassic (201 juta tahun yang lalu)

Setelah pulih dari “Kematian Massal”, kehidupan kembali berkembang dan beragam di bumi. Namun kemunduran lainnya terjadi sekitar 201 juta tahun yang lalu.

Kali ini, hingga 80 persen dari semua spesies darat dan laut musnah, sebagian besar karena pengasaman lautan Trias.

Pada akhir periode itu, Bumi menghangat rata-rata antara minus 15 hingga minus 5 derajat Celsius. Penyebabnya diyakini karena sejumlah besar gas rumah kaca terdorong ke atmosfer oleh bagian Magmatik Atlantik Tengah, yang memiliki volume lavanya yang sangat besar.

Peningkatan karbon dioksida ini mengasamkan lautan dan mempersulit makhluk laut untuk membangun cangkangnya dari kalsium karbonat. Tapi kondisi itu juga menyebabkan banyak buaya, vertebrata dominan pada saat itu, mati.

Dinosaurus paling awal kemudian mulai bermunculan di seluruh dunia dan dengan cepat terdiversifikasi.

Baca juga: Rusak dan Rapuh, Astronot Perancis Sedih Lihat Kondisi Bumi dari Luar Angkasa

5. Kepunahan Cretaceous-Paleogen (66 juta tahun yang lalu)

Kepunahan adalah bagian dari kehidupan. Sekitar 98 persen dari semua organisme yang pernah ada di planet bumi telah menghilang selama sejarah Bumi.

Namun, tidak ada bencana kepunahan massal yang lebih terkenal dari akhir masa kehidupan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu.

Asteroid Chicxulub, yang lebarnya sekitar 12 km, menabrak Bumi di perairan yang sekarang menjadi Semenanjung Yucatan di Meksiko dengan kecepatan 45.000 mil per jam.

Tidak hanya meninggalkan kawah dengan lebar lebih dari 120 mil, tabrakan Asteroid itu juga menyebabkan tsunami besar dan memicu kebakaran hutan di daratan mana pun dalam jarak 900 mil dari wilayah dampak.

Debu dan puing-puing yang meletus ke atmosfer juga menyebabkan pendinginan global dan merusak ekosistem. Bencana ini menyebabkan hilangnya sekitar 76 persen spesies dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com