Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nuklir Korea Utara: Rudal Balistik, Hipersonik, hingga 16 Kali Bom Hiroshima

Kompas.com - 18/01/2022, 18:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Meski sedang terkena sanksi internasional, program nuklir Korea Utara tetap berjalan dan bolak-balik melakukan uji coba rudal.

Pada 6 Januari 2022, Korut melakukan uji coba rudah hipersonik keduanya, teknologi canggih yang sedang dikejar sebagai prioritas utama untuk persenjataannya.

Dikutip dari AFP, berikut adalah sejarah program nuklir Korea Utara dari masa ke masa.

Baca juga: Sejarah Gajah Perang: Tank Terbaik pada Zamannya dan Karakter Bertarungnya

1. Awal sejarah program nuklir Korut

Korea Utara mulai mengerjakan versi rudal Scud-B Soviet dengan jangkauan sekitar 300 kilometer pada akhir 1970-an, dan melakukan tes pertamanya pada tahun 1984.

Selama 1987-1992 Korut mulai mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Taepodong-1 (2.500 km) dan Taepodong-2 (6.700 km).

Taepodong-1 melakukan uji coba di atas Jepang pada 1998, tetapi tahun berikutnya Pyongyang menyatakan moratorium uji coba tersebut karena hubungan dengan Amerika Serikat membaik.

2. 2006-2013: Uji coba nuklir Korea Utara

Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan apa yang dikatakan peluncuran uji coba rudal hipersonik di Korea Utara Rabu, 5 Januari 2022. KCNA via KNS Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan apa yang dikatakan peluncuran uji coba rudal hipersonik di Korea Utara Rabu, 5 Januari 2022.
Uji coba itu mengakhiri moratorium pada 2005, menyalahkan kebijakan "bermusuhan" dari pemerintahan Presiden AS George W Bush, dan melakukan uji coba nuklir pertamanya tanggal 9 Oktober 2006.

Pada Mei 2009, ada uji coba nuklir bawah tanah kedua dan beberapa kali lebih kuat dari yang pertama.

Kim Jong Un kemudian menggantikan ayahnya, Kim Jong Il - yang meninggal pada Desember 2011 - dan mengawasi uji coba nuklir ketiga pada 2013.

Baca juga: 10 Tahun Kematian Kim Jong Il dan Warisan Brutalnya

3. 2016: Nuklir Korut mencapai perairan Jepang

Uji coba nuklir bawah tanah keempat pada Januari 2016 diklaim Pyongyang sebagai bom hidrogen.

Pada Maret 2016, Kim Jong Un mengeklaim Korea Utara berhasil membuat miniatur hulu ledak termonuklir. Pada April 2016, ia menguji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam.

Selanjutnya pada 3 Agustus, untuk kali pertama ia meluncurkan rudal balistik langsung ke perairan yang dikuasai Jepang. Belakangan bulan itu ia berhasil menguji coba SLBM lain.

Uji coba nuklir Korut yang kelima dilakukan pada 9 September 2016.

4. 2017: Ancaman Trump atas program nuklir Korut

Selama Februari-Mei 2017, Pyongyang meluncurkan serangkaian rudal balistik yang jatuh ke Laut Jepang - juga dikenal sebagai Laut Timur di Korea.

Korea Utara mengeklaim ini adalah latihan untuk menghantam pangkalan AS di Jepang.

Foto yang dirilis kantor berita Korea utara (KCNA) menunjukkan proyektil yang diklaim sebagai rudal hipersonik diluncurkan dari Toyang-ri, Ryongrim County, Provinsi Jagang, Korea Utara, pada Selasa 28 September 2021. Pada Rabu 29 September 2021, Korea Utara mengumumkan berhasil menembakkan rudal balistik terbaru yang bisa dirancang membawa kepala nuklir.AP PHOTO/KCNA via KNS Foto yang dirilis kantor berita Korea utara (KCNA) menunjukkan proyektil yang diklaim sebagai rudal hipersonik diluncurkan dari Toyang-ri, Ryongrim County, Provinsi Jagang, Korea Utara, pada Selasa 28 September 2021. Pada Rabu 29 September 2021, Korea Utara mengumumkan berhasil menembakkan rudal balistik terbaru yang bisa dirancang membawa kepala nuklir.
Pada Mei 2016 Pyongyang mengatakan, telah menguji roket balistik strategis jarak menengah/jauh yang baru dikembangkan, Hwasong-12. Roket itu terbang 700 kilometer lalu mendarat di Laut Jepang.

Dua bulan kemudian, Korea Utara mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua pada 4 Juli yang mampu mencapai Alaska. Uji coba ini dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan AS.

Ada juga tes ICBM kedua yang berhasil pada 28 Juli.

Presiden AS Donald Trump saat itu pada 8 Agustus mengancam Pyongyang dengan "api dan kemarahan" atas program misilnya.

5. 2017: Uji coba nuklir terbesar yang pernah ada

Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesarnya pada 3 September 2017. Kelompok pemantau memperkirakan bobotnya 250 kiloton, 16 kali ukuran bom AS 15 kiloton yang menghancurkan Hiroshima pada 1945.

Pada 15 September 2017, kurang dari seminggu setelah PBB mengadopsi seri kedelapan sanksi, Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah di atas Jepang.

Lebih dari sebulan kemudian, Washington menyatakan Korea Utara sebagai negara sponsor terorisme, sehari sebelum menjatuhkan sanksi baru kepada Korut.

Pada 29 November, Pyongyang meluncurkan ICBM Hwasong-15 baru, yang diklaim dapat mengirimkan hulu ledak berat super besar ke mana saja di daratan AS.

Para analis sepakat roket itu mampu mencapai Amerika Serikat, tetapi menyuarakan keraguan bahwa Pyongyang menguasai teknologi canggih yang diperlukan untuk memungkinkan roket itu bertahan saat masuk kembali ke atmosfer Bumi.

Baca juga: Sejarah Perang Irak vs Amerika: Awal Invasi, Tewasnya Saddam Hussein, hingga Pertempuran Lawan ISIS

IlustrasiKCNA Ilustrasi
6. 2018: Detente Olimpiade

Dalam pidato Tahun Barunya, Kim Jong Un mengatakan, pengembangan kekuatan nuklir Korea Utara sudah selesai.

Dikatalisasi oleh Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan, pencairan diplomatik yang cepat dimulai pada Februari 2018.

Pada 21 April Pyongyang mengatakan, ledakan nuklir dan peluncuran ICBM akan segera dihentikan dan lokasi uji coba atom di Punggye-ri akan dibongkar untuk menjamin akhir pengujian secara transparan.

7. 2019-2022: Senjata baru, ketegangan baru

Setelah KTT Hanoi pada Februari 2019, negosiasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara menemui jalan buntu.

Ada ketegangan baru pada tahun 2021 ketika Korea Utara melakukan sejumlah uji coba senjata tingkat tinggi, termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, rudal jelajah jarak jauh, senjata yang diluncurkan dengan kereta api, dan apa yang dikatakan sebagai peluncur rudal hipersonik.

Dalam uji senjata besar pertamanya pada 2022, Korea Utara mengatakan, telah melakukan uji coba rudal hipersonik kedua dengan hulu ledak yang mampu meluncur serta gerakan lateral selama penerbangan.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com