Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Yaman: Kenapa Houthi Ingin Merebut Marib?

Kompas.com - 28/12/2021, 17:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MARIB, KOMPAS.com - Perang Yaman di kota Marib telah menewaskan ribuan prajurit dan memaksa sejumlah besar orang meninggalkan rumah untuk mengungsi ke kamp gurun darurat.

Kota di utara itu adalah front utama antara Pemerintah Yaman - didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi - dan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Dikutip dari AFP pada Senin (29/11/2021), berikut adalah empat poin penting tentang pertempuran di provinsi strategis dan kaya minyak tersebut, yang dianggap penting dalam tujuh tahun perang saudara Yaman.

Baca juga: 5 Perang yang Masih Terjadi Saat Ini, termasuk Korea dan Yaman

Mengapa Perang Yaman terjadi di Marib?

Kota ini adalah benteng utara terakhir dari pemerintah yang diakui secara internasional, yang diusir dari ibu kota Sana'a oleh Houthi pada 2014.

Berjarak hanya 120 kilometer di timur Sanaa, Marib terletak di persimpangan antara wilayah selatan dan utara Yaman, mengarah jalan raya ke Arab Saudi.

Provinsi sekitarnya memiliki cadangan minyak dan gas, menjadikannya sektor ekonomi utama. Kilang minyak Safer adalah salah satu dari dua di Yaman, dengan kapasitas produksi 10.000 hingga 20.000 barel per hari.

Marib dianggap sebagai salah satu situs bersejarah paling signifikan di Semenanjung Arab, menurut UNESCO, dan dikelilingi oleh pegunungan dan lembah yang terjal.

Kota Marib juga dikatakan sebagai ibu kota kerajaan Saba kuno, yang terkenal dengan Ratu Sheba yang legendaris.

Baca juga: Perang Yaman, Koalisi Arab Saudi Hancurkan Gudang Senjata Houthi di Ibu Kota

Seberapa dekat pemberontak menuju Marib?

Houthi sebelumnya mengeklaim mereka berada di pinggiran kota Marib, tetapi dua pejabat militer pro-pemerintah mengatakan, pemberontak masih 30 kilometer di barat dan utara kota, serta 50 kilometer ke selatan.

Pemberontak memulai dobrakan besar untuk merebut kota Marib pada Februari, dan setelah sempat ada jeda mereka menyerang lagi bulan September.

Ribuan pemberontak dan pejuang pro-pemerintah tewas dalam Perang Yaman di Marib, menurut laporan dari kedua belah pihak.

Para pejabat militer mengatakan, para milisi Houthi melancarkan serangan setiap hari dari barat, utara, dan selatan.

“Mereka mengirim ribuan milisi dengan truk bersenjata – dan terkadang sepeda motor – serta menggunakan drone untuk mencoba merebut satu demi satu desa sampai mereka mencapai kota,” kata seorang pejabat.

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang menopang pemerintah sejak 2015, melaporkan sering melakukan serangan udara terhadap Houthi dalam beberapa pekan terakhir, dan menyebut korbannya mencapai ribuan.

Houthi jarang mengomentari angka korban mereka, dan AFP tidak dapat memverifikasi jumlah korban secara independen.

Baca juga: Perang Yaman Memanas, Koalisi Arab Saudi Luncurkan Serangan Skala Besar

Akankah Marib jatuh dalam Perang Yaman?

Terlepas dari kemajuan Houthi, pemerintah mengeklaim yakin bahwa kota itu tidak akan jatuh ke tangan pemberontak.

Pasukan pemerintah menggali terowongan di sekitar kota untuk memberikan perlindungan lebih lanjut, kata pejabat militer.

"Marib telah melawan dan akan terus melawan," kata gubernur provinsi itu, Sultan Al Arada, kepada media setempat.

"Marib, dengan bantuan koalisi, akan melawan serangan ini."

Namun, jika Houthi mengambil Marib, mereka akan menguasai utara dan bisa maju dan merebut provinsi lain.

Situasi itu juga akan memberi mereka pengaruh yang signifikan dalam setiap negosiasi dengan pemerintah.

Houthi memiliki alasan militer untuk merebut Marib, tetapi ini juga tentang kebanggaan dan citra, kata salah satu dari dua pejabat militer Yaman.

"Mereka akan melanjutkan tidak peduli berapa banyak milisi mereka yang tewas," kata pejabat itu.

Baca juga: Perang Saudara AS Berawal dan Berakhir di Rumah yang Sama

Ribuan orang melarikan diri dari Perang Saudara Yaman

Saat Perang Yaman berkecamuk, warga sipil terjebak dalam baku tembak, banyak korban berjatuhan. Ribuan orang juga terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Pada Oktober 2021, sedikitnya 22 orang tewas ketika sebuah rudal Houthi menghantam masjid di selatan kota, dan 13 lainnya tewas ketika rudal menghancurkan rumah seorang pemimpin suku di daerah yang sama.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memperingatkan, "Meningkatnya pertempuran sejak awal September (menyebabkan) korban sipil, pengungsian baru, dan semakin membatasi pergerakan warga sipil."

Sekitar 40.000 orang terpaksa mengungsi sejak September akibat Perang Yaman, kata juru bicara badan pengungsi PBB Shabia Mantoo.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com