Pada 1926, sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat bernama Western Air Express memuat tidak hanya kantong surat, tapi mulai mengangkut penumpang manusia.
Dua penumpang ikut diangkut dalam setiap penerbangan pos udara regulernya antara Los Angeles dan Salt Lake City. Penerbangan itu berlangsung selama tujuh jam lebih, termasuk pemberhentian di Las Vegas.
Tapi layanan ini jelas jauh dari penerbangan kelas satu. Penumpang harus duduk di atas karung surat, makan kotak makan siang sendiri dan hanya diberi cangkir kaleng untuk digunakan jika ingin ke toilet.
Layanan semakin diperluas ketika Postmaster General Walter Folger Brown, meningkatkan operasi di bawah Airmail Act of 1930. Ini menjadi pelopor serangkaian merger maskapai penerbangan.
Selanjutnya entitas industri terbesar juga mendapat rute penumpang dan pos udara, seperti American Airways (sebelumnya Robertson Aircraft Corp) dan United Air Lines. Keduanya muncul setelah Boeing mengkonsolidasikan maskapai-maskapai kecil, yang dibelinya menjadi sebuah maskapai lintas benua.
The official opening of an airline passenger service between Boston and New York took place when the first two women to make the night trip alighted from the air mail plane in New York on April 5, 1927. The fare was $25 per person. pic.twitter.com/4JfgI6oVCt
— Just Airliners (@AusterityAirli1) May 14, 2021
Baca juga: Menhan AS Sebut Penerbangan Pesawat China di Dekat Taiwan Seperti Latihan
Setelah pemilihan Presiden Franklin D Roosevelt, tuduhan korupsi dalam pemberian kontrak Brown menyebabkan penyelidikan kongres dan pembatalan semua kontrak pos udara domestik pada 9 Februari 1934.
Meski akhirnya, pengadilan klaim AS kemudian memutuskan bahwa tidak ada penipuan benar-benar terjadi.
Roosevelt memerintahkan Angkatan Darat AS untuk menjalankan pos udara. Namun hasilnya membawa malapetaka karena 10 pilot tewas dalam kecelakaan selama dua minggu berikutnya.
Insiden itu diduga terjadi karena cuaca musim dingin yang parah dan peralatan yang tidak memadai. Secara keseluruhan, Korps Udara Angkatan Darat mencatat 66 kecelakaan dan 12 kematian.
Dengan menggunakan kekuatan anti monopolinya, pemerintah federal melarang produsen pesawat memiliki maskapai penerbangan. Boeing juga ditekan untuk membongkar United Aircraft and Transport, konglomerat penerbangannya yang terintegrasi secara vertikal.
Baca juga: Wanita Ini Menyusui Kucing di Pesawat, Sempat Gegerkan Maskapai
Kesal dengan keputusan itu, Boeing menjual sahamnya dan pensiun untuk menghabiskan lebih banyak waktu di trek kuda dan memancing di kapal pesiarnya. “Boeing sangat terbuka dan jujur dalam semua urusan bisnisnya… dan itu menghancurkannya ketika dia diperlakukan sebagai penjahat oleh pemerintah,” kata Michael Lombardi.
Pada musim semi 1934, pengiriman pos udara kembali ke perusahaan swasta, tetapi tidak ke salah satu dari kontrak yang diberikan oleh Brown dalam kasus sebelumnya.
Keputusan itu menyebabkan reorganisasi industri dan serentetan divestasi dan perubahan nama. Proses ini melahirkan beberapa maskapai penerbangan paling terkenal di negara itu, seperti Northwest, Eastern, TWA, Continental, dan Amerika, yang kemudian menerbangkan puluhan juta penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.