Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penerbangan Dunia, dari Balon Udara hingga Roket

Kompas.com - 06/12/2021, 19:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Memanfaatkan karisma dan kecakapannya tampil di hadapan publik, dia menjadi terkenal karena pakaian terbang satin ungu dan juga perhatiannya pada pemeriksaan keamanan.

Quimby juga dinobatkan sebagai wanita pertama yang terbang solo melintasi Selat Inggris. Namun, prestasi itu dibayangi oleh tenggelamnya Titanic, dua hari sebelumnya.

8. Militerisasi pesawat (1911)

Italia menjadi negara pertama yang secara signifikan memasukkan pesawat ke dalam operasi militer, selama perang Turki-Italia (1911).

Italia menggunakan baik pesawat tunggal maupun kapal udara untuk pengeboman, pengintaian, dan transportasi.

Sementara itu di AS, sebuah pesawat yang dirancang oleh Wright bersaudara mulai dipersenjatai dengan senapan mesin pada 1912. Pesawat ini diterbangkan di sebuah bandara di College Park, Maryland sebagai penerbangan bersenjata pertama di dunia.

Perang Dunia I menjadi konflik besar pertama yang menggunakan pesawat dalam skala besar, dan memperluas penggunaannya dalam pertempuran aktif.

Bangsa-bangsa menunjuk jenderal berpangkat tinggi untuk mengawasi strategi udara, dan generasi baru pahlawan perang muncul: pilot pesawat tempur atau "asli terbang."

Menurut The Illustrated Encyclopedia of Military Aircraft, Perancis adalah produsen pesawat perang terkemuka, dengan memproduksi hampir 68.000 pesawat antara 1914 dan 1918. Dari jumlah tersebut, hampir 53.000 ditembak jatuh, jatuh, atau rusak.

Baca juga: Bom Pesawat Perang Dunia II Meledak di Stasiun Kereta Munich Lukai 4 Orang

9. Penerbangan penumpang komersial pertama (1914)

Setelah Wright Bersaudara, para penemu terus mengembangkan pesawat terbang. Hal ini menyebabkan penemuan pesawat bermesin jet, yang digunakan oleh maskapai militer dan komersial.

Pada tahun baru 1914, Pilot Tony Jannus mengangkut satu penumpang, Wali Kota Abe Pheil dari St. Petersburg, Florida melintasi Tampa Bay melalui airboat terbangnya, “St. Jalur Kapal Udara Petersburg-Tampa.”

Penerbangan 23 mil (kebanyakan di sepanjang pantai Tampa Bay) menelan biaya 5,00 dollar AS dan akan meletakkan dasar bagi industri penerbangan komersial.

Pesawat jet terbang jauh lebih cepat daripada pesawat bertenaga baling-baling dan pada ketinggian yang lebih tinggi, beberapa setinggi 10.000 hingga 15.000 meter.

Dua insinyur, Frank Whittle dari Inggris dan Hans von Ohain dari Jerman, dikreditkan atas pengembangan mesin jet selama akhir 1930-an.

Sejak itu, beberapa perusahaan mengembangkan pesawat listrik yang menggunakan motor listrik daripada mesin pembakaran internal.

Listrik tersebut berasal dari sumber bahan bakar alternatif seperti sel bahan bakar, sel surya, ultracapacitor, power beaming dan baterai. Meski teknologinya masih dalam masa pertumbuhan, beberapa model pesawat jenis ini sudah ada di pasaran.

Baca juga: Boeing 737 Tabrak Kawanan Burung Saat Akan Mendarat, Bangkai dan Darah Berceceran di Bodi Pesawat

10. Pesawat bertenaga roket

Bidang eksplorasi lainnya adalah dengan pesawat bertenaga roket. Pesawat-pesawat ini menggunakan mesin yang berjalan pada propelan roket untuk propulsi, memungkinkan mereka untuk terbang pada kecepatan yang lebih tinggi dan mencapai akselerasi yang lebih cepat.

Misalnya, pesawat bertenaga roket awal yang disebut Me 163 Komet yang dikerahkan oleh Jerman selama Perang Dunia II. Pesawat roket Bell X-1 adalah pesawat pertama yang memecahkan penghalang suara pada 1947.

Saat ini, X-15 Amerika Utara memegang rekor dunia untuk kecepatan tertinggi yang pernah dicatat oleh pesawat berawak bertenaga mesin.

Perusahaan yang lebih berani juga mulai bereksperimen dengan roket sebagai tenaga penggeraknya, seperti SpaceShipOne. Ini dirancang oleh insinyur kedirgantaraan AS Burt Rutan dan SpaceShipTwo dari Virgin Galactic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com