Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Nine Dash Line yang Sering Dipakai China untuk Klaim Natuna?

Kompas.com - 04/12/2021, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Namun, klaim yang sama juga dilontarkan pemerintahan Taiwan atas Laut China Selatan.

Baca juga: Soal China Klaim Natuna Utara Miliknya, Pakar: Indonesia Jangan Takut, Tak Usah Reaktif

Pada 1950-an, dua garis putus-putus dihilangkan dari peta tersebut dan tinggal ada sembilan.

Langkah itu diambil Perdana Menteri China Zhou Enlai dengan mengeluarkan SemenanjungTonkin untuk kawan-kawan komunis di Vietnam Utara yang sedang berupaya melawan Vietnam Selatan yang baru merdeka dan menjadi andalan dari Blok Barat di Asia.

Oleh sebab itu, Eleven Dash Line berubah menjadi Nine Dash Line.

Nine Dash Line sampai sekarang masih digunakan China sebagai dasar historis untuk mengkalim hampir semua wilayah perairan seluas 2 juta km persegi.

Klaim Nine Dash Line ini berdampak pada hilangnya perairan Indonesia seluas lebih kurang 83.000 km persegi atau 30 persen dari luas laut Indonesia di Natuna.

Bukan hanya di Indonesia, negara-negara lain, seperti Filipina, Malaysia, Vietman, dan Brunei Darussalam juga terkena imbas dari klaim Nine Dash Line oleh China ini.

Wilayah yang masuk dalam Nine Dash Line, seperti Kepulauan Paracel juga sama-sama diklaim oleh Vietnam dan Taiwan.

Sedangkan untuk laut di Kepulauan Spatly, China bersengketa dengan Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunai Darussalam.

Baca juga: China Protes Pengeboran dan Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara

Terkait Natuna, putusan konvensi PBB tentang Hukum Laut yang tertuang dalam UNCLOS 1982 sudah secara jelas memutuskan perairan Natuna adalah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Itu berarti Indonesia berhak mengendalikan kekayaan ekonomis di dalamnya.

Kegiatan itu termasuk:

  • Menangkap ikan
  • Menambang
  • Mengekslporasi minyak
  • Menerapkan kebijakan hukumnya
  • Bernavigasi
  • Terbang di atasnya
  • Menanam pipa-kabel

China sebenarnya menandatangani UNCLOS, tapi secara sengaja tidak pernah mendefinisikan makna hukum Nine Dash Line

China mengklaim Sembilan Garis Putus-putus sudah ada sejak Perang Dunia II sebelum UNCLOS III lahir.

China berdalih bahwa sudah menerima kekalahan Jepang dalam perang besar itu dan mengklaim kembali daerah yang dulu pernah merasa dimilikinya dengan dukungan hukum serta otorisasi dari Sekutu sebagai pihak pemenang perang.

Baca juga: China Berambisi “Hijaukan” Industrinya Lewat Rencana 5 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com