KOMPAS.com – Pada 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin mencengangkan dunia setelah mengungkapkan proyek senjata hipersoniknya, senjata yang melampaui lima kali kecepatan suara atau Mach 5.
Setelah itu, dunia semakin panas dan sorotan dunia mengenai senjata hipersonik menjadi semakin lekat.
Tahun-tahun setelah pengumuman Putin, Rusia menjadi salah satu negara yang memimpin pengembangan senjata hipersonik di dunia.
Baca juga: Linimasa Perkembangan Senjata Hipersonik Dunia
Melansir All Things Nuclear, istilah senjata hipersonik biasanya mengacu pada dua kategori dari teknologi rudal.
Pertama, boost-glide weapons atau wahana luncur dengan kecepatan hipersonik. Kedua, hypersonic cruise missiles rudal jelajah hipersonik atau.
Dan menurut The National Interest, berikut daftar senjata hipersonik Rusia yang ada saat ini dan yang akan datang.
Baca juga: Apa Pentingnya Senjata Hipersonik?
3M22 Tsirkon, juga dikenal sebagai Zircon, adalah rudal jelajah hipersonik anti-kapal yang mampu mencapai kecepatan lebih dari Mach 8 atau sekitar 9800 kilometer per jam.
Menurut laporan terbaru, Zircon memiliki jangkauan sekitar 1.500 kilometer untuk misi serangan di darat dan sedikit kurang dari itu untuk target di laut.
Zircon diperkirakan akan memasuki layanan pada paruh pertama 2022 sambil menunggu penyelesaian sejumlah uji coba yang masih berlangsung.
Pada Juli, kapal fregat Admiral Golovko kabarnya akan menjadi kapal yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik Zircon.
Kapal lain yang kemungkinan bakal dipasangi Zircon adalah kapal korvet kelas Gremyashchiy yang sudah dimodernisasi serta dua kapal penjelajah tempur kelas Kirov.
Pakar pertahanan Rusia berpendapat, rudal hipersonik ini dapat membahayakan gugus tempur kapal induk AS dan menghalangi jet-jet tempur kapal induk untuk beroperasi secara efektif.
Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik dan Kenapa Diincar Banyak Negara
Kinzhal adalah rudal balistik berkemampuan nuklir milik Rusia yang diluncurkan dari udara.