KOMPAS.com - Diplomasi adalah metode untuk mempengaruhi keputusan dan perilaku dalam hubungan internasional melalui dialog atau negosiasi yang dilakukan oleh perwakilan suatu negara.
Penggunaan kata "diplomasi" dimulai pada akhir abad ke-16, kasus pertama terjadi di Inggris pada 1645.
Melansir Legit.ng (2017), ada 8 jenis diplomasi yang dikenal dalam hubungan internasional, yaitu:
Baca juga: Definisi dan Sejarah Diplomasi Dunia
Inti dari diplomasi politik ini adalah pasifikasi, yaitu keengganan untuk memperparah atau menyulut kontradiksi yang ada antarnegara yang terlibat dalam masalah.
Diplomasi jenis ini mengandaikan berbagai konsesi untuk pihak yang berlawanan pada masalah yang tidak signifikan dan tidak penting.
Contoh dari diplomasi pasifikasi ini adalah langkah Inggris dan Perancis pada malam Perang Dunia II, ketika mereka mencoba untuk melawan aspirasi agresif Adolf Hitler.
Inti dari diplomasi kapal perang adalah menunjukkan kekuatan untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri.
Dasar dari diplomasi kapal perang adalah pengakuan penuh atas legitimasi penggunaan kekuatan militer untuk mencapai tujuan politik luar negeri.
Tipe diplomasi kapal perang ini tidak seperti kebijakan klasik dengan permainannya yang kompleks, segala macam persatuan, prinsip, dan hubungan dengan mereka yang tidak mungkin menimbulkan kerusakan sederhana dan primitif.
Baca juga: Dubes RI Moskwa Jose Tavares Kunjungi Republik Tatarstan untuk Mempererat Diplomasi Ekonomi
Jenis diplomasi ini menggunakan uang atau metode ekonomi untuk mencapai tujuan suatu negara, misalnya dana pinjaman.
Tipe diplomasi ini adalah bentuk lain dari perbudakan ekonomi terhadap negara-negara kecil yang tunduk pada dominasi bank asing dan perusahaan industri besar.
Dalam hal ini, uang dolar secara harfiah bertindak sebagai "peluru atau senjata" di tangan diplomat untuk tawar-menawar suatu rezim politik.
"Diplomasi dolar" mengejar tujuan untuk menempatkan negara-negara kecil dalam ketergantungan politik pada negara yang lebih maju untuk memberikan bantuan ekonomi.
Setiap kali sebuah negara mencoba untuk menuju kemerdekaan mereka, aturan yang lebih keras biasanya diberlakukan dalam diplomasi ini.
Diplomasi publik berbeda dengan diplomasi tradisional, yang dilakukan oleh orang-orang dengan profesi khusus (diplomat, politisi).
Diplomasi publik adalah cara pemerintah suatu negara mencoba mempengaruhi masyarakat negara lain.
Tipe diplomasi ini adalah kemampuan untuk mencapai tujuan melalui penawaran yang menarik, bukan suap dan paksaan.
Seseorang bisa memberi tahu negara bagian dan masyarakat luar tentang nilai-nilai di dalam negerinya. Contohnya, penyiaran asing yang mengabarkan kebijakan, budaya, pameran, dan tur luar negeri.
Diplomasi publik juga bisa dilakukan melalui pertukaran budaya, pendidikan, dan semacamnya untuk branding negara.
Konsep diplomasi ini berasal dari dunia pemasaran, yang menegaskan bahwa setiap negara adalah merek yang ditawarkan. Indikato kekuatan merek itu, meliputi popularitas pariwisata, daya tarik investasi, dan sebagainya.
Diplomasi rakyat dalam arti luas berarti proses komunikasi, pengetahuan bersama, pengaruh dan percampuran budaya dan masyarakat yang ber
Diplomasi rakyat dalam arti luas berarti proses komunikasi, pengetahuan bersama, pengaruh budaya, dan masyarakat yang berkesinambungan secara historis.
Baca juga: Setelah 8 Delegasi Diusir, Rusia Balas NATO dengan Hentikan Misi Diplomasi
Diplomasi perantara merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa secara damai antar negara melalui serangkaian perundingan dengan partisipasi negara ketiga (mediator), atas dasar kondisi yang diajukan olehnya.
Diplomasi ekonomi adalah bidang khusus kegiatan diplomatik modern yang terkait dengan penggunaan masalah ekonomi sebagai objek, sarana usaha, kerja sama dalam hubungan internasional.
Tipe diplomasi ini merupakan kegiatan layanan diplomatik yang berfokus pada peningkatan ekspor, menarik investasi asing, dan partisipasi dalam pekerjaan organisasi ekonomi internasional, yaitu tindakan yang berfokus pada penegasan kembali kepentingan ekonomi suatu negara di tingkat internasional.
Diplomasi ekonomi, seperti halnya diplomasi pada umumnya, merupakan bagian organik yang tidak terpisahkan dari kebijakan luar negeri dan kegiatan internasional suatu negara.
Kebijakan luar negeri menentukan tujuan, sasaran diplomasi ekonomi.
Tujuan diplomasi ekonomi adalah pertama, untuk terwujudnya kepentingan ekonomi nasional di kancah dunia.
Kedua, perlindungan keamanan ekonomi melalui metode diplomatik. Ketiga, meningkatkan daya saing internasional suatu negara.
Target diplomasi ini, di antaranya untuk perluasan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan; pemanfaatan sumber daya nasional baik untuk tujuan politik luar negeri maupun untuk memperoleh keuntungan melalui mitra dagang dan memperkuat daya saing internasional suatu negara.
Memperoleh keuntungan, keunggulan kompetitif di pasar dunia, memastikan kepentingan nasional di kancah global; serta menjamin keamanan ekonomi luar negeri.
Diplomasi digital dipraktikan dengan penggunaan internet, teknologi informasi dan komunikasi, untuk memecahkan masalah diplomatik negara.
Dalam rangka diplomasi digital, media baru, jejaring sosial, blog, dan platform media global serupa digunakan.
Tujuan utama diplomasi digital dalam hubungan internasional adalah promosi kepentingan kebijakan luar negeri dan propaganda informasi melalui internet.
Baca juga: Kim Jong Un Tawarkan Perdamaian dengan Korea Selatan, tetapi Sindir Tipuan Diplomasi AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.