Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Negara Israel

Kompas.com - 29/11/2021, 14:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kuil suci Yahudi sempat dibangun kembali, dihancurkan lagi pada 70 M, oleh orang Romawi.

Palestina

Pada 135 M, setelah pemberontakan Yahudi gagal, Kaisar Romawi Hadrian mengusir orang-orang Yahudi dari Yerusalem dan memutuskan bahwa kota dan wilayah sekitarnya menjadi bagian dari entitas yang lebih besar yang disebut Suriah-Palestina.

Nama Palestina diambil dari wilayah pesisir bangsa Filistin kuno, musuh musuh Bani Israil, nenek moyang orang Yahudi.

Setelah penaklukan Islam di Timur Tengah pada abad ke-7, orang-orang Arab mulai menetap di wilayah Palestina kuno.

Setelah sekitar 90 tahun dominasi Tentara Salib, tanah Palestina itu jatuh di bawah kendali Muslim hanya di bawah 1.200 tahun.

Baca juga: Kenapa Taliban Tidak Membantu Palestina dan Tak Menyerang Israel?

Zionisme dan kontrol Inggris

Pada paruh kedua abad ke-19, kerinduan lama orang-orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali ke wilayah nenek moyang mereka memuncak dalam gerakan nasionalisme yang disebut Zionisme.

Penyebab Zionis itu didorong oleh kebencian yang meningkat tajam terhadap orang-orang Yahudi di Eropa dan Rusia.

Orang-orang Yahudi yang berimigrasi bertemu dengan penduduk yang didominasi orang Arab, yang juga menganggapnya sebagai tanah air leluhur mereka.

Dari tahun 1517 hingga 1917, wilayah yang sekarang disebut Israel, bersama dengan sebagian besar Timur Tengah, diperintah oleh Kekaisaran Ottoman.

Namun Perang Dunia I secara dramatis mengubah lanskap geopolitik di Timur Tengah. Pada 1917, tanah itu berada di bawah kekuasaan Inggris.

Mengutip History (2021), pada tahun itu terjadi puncak perang dan Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour mengajukan letter of intent yang mendukung pendirian tanah air Yahudi di Palestina.

Pemerintah Inggris berharap bahwa deklarasi formal, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, diharapkan mendorong dukungan bagi Sekutu dalam Perang Dunia I.

Ketika Perang Dunia I berakhir pada 1918 dengan kemenangan Sekutu, kekuasaan Kekaisaran Ottoman selama 400 tahun berakhir.

Alhasil, Inggris mengambil alih kendali atas wilayah yang dikenal sebagai Palestina (Israel modern, Palestina saat ini, dan Yordania).

Negara Israel

Para pemimpin Zionis berusaha keras meningkatkan jumlah Yahudi untuk memperkuat klaim kenegaraan, tetapi pada 1939 Inggris masih sangat membatasi imigrasi Yahudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com