Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Kompas.com - 25/11/2021, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Ketika Perancis dikalahkan Jerman, publik semakin khawatir. Akhirnya, digelarlah referendum dan 67 persen rakyat AS percaya kemenangan Jerman akan membahayakan posisi AS.

Ini secara tidak langsung mengikis kebijakan AS mengenai isolasi dan menuntun negara tersebut pada kebijakan politik intervensionisme lalu terlibat dalam Perang Dunia II.

Setelah Perang Dunia II, bagi AS, politik intervensi merupakan tindak lanjut atas kesuksesannya sebagai pemenang.

Tujuan utama politik intervensi pasca-Perang Dunia II adalah untuk mencegah penyebaran ideologi lain yang tidak sesuai dengan ideologi demokrasi.

Pasalnya, tersisa dua kekuatan besar pemenang Perang Dunia II, yakni AS dan Uni Soviet dengan ideologi komunismenya.

Pasca-Perang Dunia II dan masuk Perang Dingin, AS berusaha sekuat tenaga menahan penyebaran ideologi komunis melalui politik luar negeri intervensionisme.

Bertandem dengan intervensi dalam menekan menyebaran komunisme, AS juga melakukan kebijakan internasionalisme untuk menyebarkan demokrasi di dunia.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Amerika Serikat hingga Pembentukan Konstitusinya

Unilateralisme

Unilateralisme adalah doktrin yang mendukung tindakan sepihak.

Unilateralisme AS menjadi karakteristik poltik luar negeri Washington yang sangat ambisius pasca-Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet.

Pola politik luar negeri yang tergambar jelas dalam uniteralisme ini adalah politik standar ganda AS.

Standar ganda adalah situasi inkonsistensi dari kebijakan luar negeri, di mana AS memperlakukan dua atau beberapa negara dengan cara yang berbeda.

Satu pihak menerima perlakuan positif dari AS sedangkan lainnya mengalami perlakuan yang tidak adil.

Salah satu contoh standar ganda dalam unilateralisme AS terlihat pada 2003. Kala itu, AS melancarkan serangan ke Irak karena diduga memiliki senjata pemusnah massal.

Serangan tersebut berhasil menggulingkan rezim Sadam Husein. Tindakan AS tersebut menimbulkan korban jiwa dari warga sipil yang tentu saja bertentangan dengan Hukum Humaniter Internasional.

Padahal, AS sangat menekan pentingnya perlindungan hak asasi manusia.

Baca juga: Bagaimana Sistem Pemerintahan di Amerika Serikat?

Moralisme dan Realisme

Moralisme dan realisme adalah sisi lain dari sistem perpolitikan AS. Politik luar negeri AS sering disebut dengan politik yang tidak tentu arahnya antara politik moralis dan riil.

Dalam menjalankan politik moralismenya, AS menegakkan nilai-nilai dasar negara AS.

Namun di sisi lain, AS cukup agresif dan cenderung menghalalkan segala untuk melindungi dan mencapai kepentingan luar negerinya.

Esensi dari realisme ini adalah kepentingan nasional yang terkait dengan keamanan nasional.

Baca juga: Bagaimana Sejarah Amerika Serikat Berdiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com