Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan NATO Dulu dan Kini

Kompas.com - 24/11/2021, 16:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – NATO singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

NATO merupakan organisasi pertahanan dan keamanan regional dengan fokus di kawasan Atlantik Utara.

Sejak didirikan pada 1949, anggota NATO saat ini berjumlah 30 negara, termasuk anggota pendirinya.

Negara-negara pendiri NATO alias angota awal NATO adalah Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, anggota NATO selain negara pendiri adalah Yunani, Turki, Jerman, Spanyol, Republik Ceko, Hongaria, Polandia, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, Slovenia, Albania, Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara.

Baca juga: Sejarah Berdirinya NATO, Prinsip, dan Tujuan

Tujuan NATO dulu

Sejak didirikan, tujuan utama NATO adalah untuk menyatukan dan memperkuat militer Barat terhadap kemungkinan invasi Uni Soviet ata sekutunya, Pakta Warsawa, selama Perang Dingin.

Latar belakang sejarah dibentuknya NATO tak terlepas dari persaingan blok Barat dengan Uni Soviet pasca-Perang Dunia II.

Pada April 1949 disepakatilah Perjanjian Atlantik Utara dan terciptalah NATO. Kala itu, inti dari NATO disebut-sebut tertuang dalam Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara yang berbunyi:

“Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.”

 Baca juga: Daftar Negara Anggota NATO dan Cara Bergabung

Pada awal 1950-an NATO mengandalkan AS dalam bidang persenjataan nuklir untuk melawan ancaman Uni Soviet yang makin berkembang.

Pada masa Perang Dingin, NATO merupakan organisasi pertahanan tandingan Pakta Warsawa bentukan Uni Soviet.

Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, pembentukan NATO pada awalnya bertujuan untuk membendung pengaruh komunisme di negara-negara kawasan Atlantik Utara.

Selain itu, terdapat beberapa tujuan lainnya, yaitu:

  • Menciptakan situasi aman dan damai di kawasan Atlantik Utara.
  • Melindungi negara-negara Eropa dan Amerika Utara dari pengaruh komunisme.
  • Berperan aktif dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
  • Saling peduli dan membantu permasalahan pertahanan dan keamanan negara anggota NATO.

Baca juga: Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru ke Belarus Usai NATO Peringatkan Pergerakan Militer Rusia

Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO).OFFICIAL EMBLEM OF NATO/WIKIMEDIA Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Sementara itu menurut situs web resminya, NATO mengumumkan bahwa tujuan didirikannya NATO terkati dengan tiga hal yakni

  • Menghalangi ekspansionisme Uni Soviet.
  • Mencegah kebangkitan militerisme sayap kanan di Eropa melalui kehadiran Amerika Utara yang kuat di benua itu.
  • Mendorong integrasi politik Eropa.

Namun, setelah 1985, reformasi ekonomi dan politik yang luas yang diperkenalkan oleh pemimpin Uni Soviet kala itu, Mikhail Gorbachev, secara mendasar mengubah status quo.

Pada Juli 1989, Gorbachev mengumumkan bahwa Uni Soviet tidak akan lagi menopang pemerintah komunis di Eropa tengah dan timur.

Hilangnya kendali Moskwa atas Eropa tengah dan timur berarti hilangnya sebagian besar ancaman militer yang sebelumnya dari Pakta Warsawa ke Eropa barat.

Beberapa orang lantas mempertanyakan perlunya mempertahankan NATO sebagai organisasi militer, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991 dan Pakta Warsawa di tahun yang sama.

Hal tersebut menciptakan kebutuhan dan peluang bagi NATO untuk diubah menjadi aliansi yang lebih “politis” yang ditujukan untuk menjaga stabilitas internasional di Eropa.

Baca juga: Inggris, AS, dan NATO Yakin Akan Temukan Pesawat Tempur F-35B Sebelum Didahului Rusia

Tujuan NATO sekarang

Ketika Uni Soviet dan Pakta Warsawa runtuh awal tahun 1991, NATO seakan kehilangan musuh dan legitimasi awalnya.

Karena itu NATO perlu orientasi baru. Fungsi dan tujuannya juga menjadi semacam kerangka kerja sama antara Eropa dan AS dalam masalah-masalah pertahanan dan keamanan.

Tantangan baru yang dihadapi NATO bukan lagi ancaman dari Uni Soviet, melainkan terorisme, senjata pembunuh massal, dan ancaman dari negara-negara yang dilanda kekacauan dan anarki.

Untuk menghadapi tugas-tugas baru ini, NATO ingin bekerjasama erat dengan Uni Eropa dan PBB sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: NATO Buat Strategi Pertahanan Lawan Serangan Potensial Rusia

Bahkan, Pasal 5 dalam Perjanjian Atlantik Utara itu pun hanya dipakai sekali, yaitu untuk mendukung AS setelah 11 September 2001 di New York dan Washington DC.

Menanggapi hal itu, NATO mengaktifkan penerbangan pengintai AWACS di atas wilayah udara AS selama beberapa bulan.

Diluncurkan pula operasi maritim Laut Tengah, dan sejumlah personel diikutsertakan dalam operasi pimpinan AS di Afghanistan, yang dilangsungkan sejak 2003.

Di sisi lain, menurut situs web NATO, aliansi tersebut kini memiliki empat poin dasar yakni:

  • Aliansi politik dan militer
  • Pertahanan kolektif
  • Translantik link
  • Konsep strategis 2010

Baca juga: NATO Terancam Melemah atas Kesepakatan Kapal Selam Amerika Serikat dan Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com