Masing-masing pihak mengatur sektornya sendiri. Jerman terbagi menjadi dua: Jerman Barat berhaluan demokratis dan Jerman Timur berhaluan komunis.
Pada 1948, AS meluncurkan Marshall Plan yang berisi penyaluran bantuan ekonomi dalam skala besar ke negara-negara Eropa barat dan selatan.
Syaratnya, mereka harus saling bekerja sama dan terlibat dalam perencanaan bersama untuk mempercepat pemulihan bersama mereka.
Sementara itu, Eropa juga mengonsolidasikan pemulihan militer sendiri di bawah Traktat Brussel pada 1948 yang melibatkan Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg.
Mereka membuat perjanjian pertahanan kolektif yang disebut Uni Eropa Barat.
Baca juga: Sejarah China, dari Zaman Prasejarah, Dinasti, hingga Modern
Akan tetapi, mereka langsung sadar bahwa mereka butuh aliansi yang lebih tangguh untuk memberikan penyeimbang militer yang memadai dari ancaman Uni Soviet.
Setelah itu, Inggris, Kanada, dan AS terlibat dalam pembicaraan rahasia tentang aliansi pertahanan dan keamanan yang berfungsi sebagai alternatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Maret 1948, sebulan setelah kudeta komunis di Cekoslowakia pada Februari, Inggris, Kanada, dan AS pemerintah memulai diskusi tentang skema pertahanan kolektif multilateral.
Skema tersebut bertujuan meningkatkan keamanan Barat. Pembicaraan-pembicaraan itu akhirnya diikuti oleh Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Norwegia.
Pada April 1949 disepakatilah Perjanjian Atlantik Utara dan terciptalah NATO. Inti dari NATO disebut-sebut tertuang dalam Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.
Baca juga: Sejarah Korea Utara, dari Penjajahan Jepang hingga Merdeka
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.