Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bahasa Mandarin dan Perkembangannya

Kompas.com - 22/11/2021, 06:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Selain bahasa Inggris dan Korea, salah satu bahasa paling populer di dunia adalah bahasa Mandarin.

Kepopulerannya semakin berkembang karena banyaknya penutur asing yang berminat mempelajarinya.

Semakin majunya China, membawa Mandarin juga naik level, menjadi salah satu bahasa dunia.

Baca juga: Alasan UNS Buka Prodi S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok

Sejarah Bahasa Mandarin

Dilansir Britannica, Bahasa Mandarin adalah bahasa yang asalnya dari dialek bahasa Tionghoa.

Awal mula munculnya bahasa Mandarin adalah dari kawasan sepanjang utara dan barat daya China. Dialek dari kawasan utara Tiongkok ini biasa disebut Putonghua atau Guoyu

Seiring berjalannya waktu, Putonghua menjadi bahasa resmi negara China. Sedangkan Guoyu dijadikan bahasa resmi negara Taiwan.

Putonghua juga menjadi satu dari empat bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Singapura.

Bahasa Tionghoa memiliki 200 variasi bahasa yang tersebar di seluruh negara. Dari 200 bahasa, kemudian dapat dikelompokkan menjadi 13 kelompok dialek.

Tujuh dari 13 dialek yang umum digunakan oleh masyarakat antara lain adalah bahasa Mandarin, Yue, Xiang, Min, Gan, Wu, dan Hakka.

Baca juga: 5 Rekomendasi Serial Drama Mandarin Romantis di WeTV

Kata "Mandarin" biasa digunakan untuk mendeskripsikan bahasa Tionghoa atau bahasa Mandarin.

Dalam bahasa Inggris, kata "Mandarin" merupakan kata serapan dari Portugis, "mandarin", yang asalnya dari bahasa Melayu.

Dalam konteks sejarah, pengertian kata "Mandarin" secara harfiah adalah sebutan orang asing kepada para pembesar Dinasti Qing.

Pembesar meliputi para pejabat, bangsawan, serta anggota kerajaan dari Dinasti Qing.

Para pembesar dari Dinasti Qing pada zamannya memang disebut dengan Mandaren.

Para Mandaren atau Pembesar Manchu ini memiliki struktur bahasa dan aksara, yang kemudian penulisan atau penyebutannya menjadi Mandarin.

Baca juga: Anak Belajar Mandarin Kian Asyik dengan Augmented Reality

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com