Namun, PKC dan Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) semakin berselisih mengenai kebijakan dan ideologi luar negeri. Hubungan mereka retak tahun 1950-an.
Pada tahun 1966, Mao, yang tetap berselisih serius dengan beberapa pemimpin PKC lainnya selama pembangunan ekonomi dan sosial masa depan China, meluncurkan Revolusi Kebudayaan.
Ini diikuti periode pergolakan antara sayap radikal PKC di bawah Mao dan sayap yang lebih pragmatis, yang dipimpin Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping.
Liu, Deng, dan beberapa pemimpin pragmatis lainnya jatuh dari kekuasaan selama Revolusi Kebudayaan.
Setelah Mao meninggal, Deng Xiaoping muncul kembali dan mengambil alih kekuasaan tertinggi.
Revolusi Kebudayaan secara resmi berakhir, dan program “Empat Modernisasi” (industri, pertanian, ilmu pengetahuan/teknologi, dan pertahanan) diadopsi.
Baca juga: 5 Misteri Partai Komunis China yang Selalu Dirahasiakan dari Publik
Setelah kematian Mao, Hua Guofeng menjadi ketua partai sampai tahun 1981, ketika anak didik Deng, Hu Yaobang, mengambil alih jabatan tersebut.
Hu digantikan sebagai sekretaris jenderal partai oleh anak didik Deng lainnya, Zhao Ziyang, pada tahun 1987.
Zhao digantikan oleh Jiang Zemin pada tahun 1989, dan Hu Jintao terpilih sebagai sekretaris jenderal pada tahun 2002.
Ini diikuti Xi Jinping, yang menjabat sekretaris jenderal pada tahun 2012.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.