KOMPAS.com - Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup.
Akses informasi dibatasi, beserta akses hiburan bagi warganya. Negara jadi satu-satunya pintu bagi informasi.
Tak hanya itu, saking tertutupnya, negara yang saat ini dipimpin Kim Jong Un ini menyematkan banyak aturan gila.
Dilansir Mirror, berikut aturan yang menunjukkan seberapa tertutupnya Korea Utara.
Baca juga: AS Desak Korea Utara Berhenti Memprovokasi dan Terima Tawaran Dialog
Korea Utara memiliki akses internet, tapi kurang dari 1 persen populasi yang bisa menggunakannya.
Hanya para pemimpin politik, mahasiswa di universitas elite, dan sangat sedikit masyarakat yang bisa mengakses internet.
Sebaliknya, penduduk setempat bisa menggunakan intranet yang disebut Kwangmyong.
Ada 1.000-5.500 situs web di dalamnya, tapi akses ke situs internasional diblokir.
Meski penggunaan intranet gratis, tapi harga komputer di Korea Utara konon setara dengan gaji 3 bulan di sana.
Baca juga: Buat Perubahan Aturan, Korea Utara Siapkan Rencana Masa Depan Tanpa Kim Jong Un?
Siapa pun yang tinggal di Korea Utara dan ingin berlibur ke luar negeri, harus mendapat izin dari pemerintah.
Kabur pun agak mustahil karena area perbatasan dijaga militer dan dipenuhi ranjau.
Orang-orang lainnya coba melarikan diri ke China, tetapi siapa pun yang tertangkap di sana dianggap sebagai "imigran gelap" dan segera dideportasi.
Kontrol perbatasan yang ketat di Korea Utara membuat warganya sulit meninggalkan negara itu. Siapa pun yang tertangkap langsung dikirim ke kamp kerja paksa atau bahkan dieksekusi.
Baca juga: Kim Jong Un Minta Rakyat Korea Utara yang Kelaparan Makan Sedikit hingga 2025
Korea Utara memiliki layanan telepon yang melayani sekitar 3 juta orang.
Tapi negara melarang warganya melakukan panggilan telepon ke luar negeri.
Siapa pun yang ketahuan melanggarnya akan dieksekusi.
Baca juga: Di Tengah Krisis Pangan, Korea Utara Membiakkan Angsa Hitam untuk Bahan Makanan
Laporan mengklaim bahwa warga Korea Utara hanya dapat menonton 3 saluran tv yang semuanya dikendalikan pemerintah.
Siapa pun yang ketahuan menonton siaran asing akan dihukum berat.
Penduduk setempat pun akhirnya hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang apa yang terjadi di luar Korut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.