Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kartel Midellin: Kartel Narkoba Brutal Pimpinan Escobar

Kompas.com - 18/11/2021, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Kartel Midellin tak bisa lepas dari sosok bernama Pablo Escobar.

Penjahat Kolombia yang dikenal sebagai kepala kartel Medellin ini, bisa dibilang sebagai pengedar narkoba paling kuat di dunia di dekade 80 dan awal 90-an.

Bagaimana sejarah kartel narkoba besar dengan banyak pundi-pundi kekayaan rintisan Escobar ini?

Baca juga: Sinopsis Film Loving Pablo, Pablo Escobar Jalin Cinta Terlarang dengan Virginia Vallejo

Awal Mula Kartel Midellin

Dilansir Britannica, sejak masih remaja, Escobar sudah memulai kehidupan kriminal. Aktivitas ilegal awalnya termasuk menjual ijazah palsu hingga mencuri mobil.

Seiring berkembangnya industri kokain di Kolombia, sebagian berkat kedekatannya dengan Peru, Ekuador, dan Bolivia, penanam utama koka, Escobar mulai terlibat dalam penyelundupan narkoba.

Pada pertengahan 1970-an, ia membantu mendirikan organisasi kejahatan yang kemudian dikenal sebagai kartel Medellin.

Mitra terkenalnya termasuk saudara Ochoa: Juan David, Jorge Luis, dan Fabio. Escobar menjabat sebagai kepala organisasi, yang sebagian besar berfokus pada produksi, transportasi, dan penjualan kokain.

Baca juga: Profil dan Kiprah Otoniel, Bos Narkoba Paling Dicari Setelah Pablo Escobar

Perkembangan Kartel Midellin

Pada pertengahan 1980-an, kartel ini mendominasi perdagangan kokain, dengan Escobar memegang kekuasaan dan kekayaan yang luar biasa.

Menurut beberapa laporan, dia memiliki kekayaan sekitar 25 miliar dollar AS, yang mendukung gaya hidup mewah yang mencakup perkebunan seluas 7.000 hektar yang disebut Hacienda Napoles di Kolombia.

Escobar juga mendanai berbagai proyek untuk membantu orang miskin, membuatnya dibandingkan dengan Robin Hood.

Persepsi itu membantunya memenangkan pemilihan untuk kursi alternatif di Kongres negara itu pada tahun 1982.

Baca juga: Gembong Narkoba Kolombia Otoniel Ditangkap, Terbesar sejak Pablo Escobar

Kekejaman Kartel Midellin

Filantropi Escobar nyatanya diimbangi kekejaman Escobar. Dia menangani masalah dengan "plata o plomo," yang berarti "perak" (suap) atau "timah" (peluru).

Selain pengedar narkoba saingan, terutama dalam kartel Cali, korbannya termasuk pejabat pemerintah, polisi, dan warga sipil.

Pada tahun 1989, kartel dilaporkan menempatkan bom di atas pesawat terbang dalam upaya untuk membunuh seorang informan yang diduga.

Lebih dari 100 orang tewas. Ancaman ekstradisi ke AS, telah melihat Escobar sebagai target utama dalam perangnya melawan narkoba

Baca juga: Kuda Nil Kokain Milik Pablo Escobar Bakal Disterilkan, Ini Alasannya...

Akhir Riwayat Midellin

Di tengah pertumpahan darah yang semakin meningkat, perburuan besar-besaran dilakukan untuk menemukan Escobar.

Pemerintah juga memulai negosiasi untuk penyerahannya. Pada bulan Juni 1991, pada hari yang sama ketika Kongres Kolombia memutuskan untuk melarang ekstradisi dalam konstitusi baru negara itu, Escobar menyerah dan kemudian dipenjara.

Namun, pemenjaraannya tidak banyak berpengaruh pada kegiatan kriminal dan gaya hidupnya.

Dia diizinkan membangun penjara mewah, yang kemudian dikenal sebagai La Catedral. Tapi karena ada pembunuhan dan produksi narkoba, Escobar kembali diburu.

Tak lama, tempat persembunyian Escobar di Medellin ditemukan. Saat pasukan Kolombia menyerbu gedung, Escobar dan seorang pengawal berhasil naik ke atap.

Baca juga: 5 Fakta Kekayaan Pablo Escobar, Pernah Bakar Uang untuk Penghangat

Kejar-kejaran dan baku tembak pun terjadi, dan Escobar ditembak mati. Beberapa orang berspekulasi bahwa Escobar mengambil nyawanya sendiri.

Setelah dia meninggal, kartel Medellin segera runtuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com