Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia

Kompas.com - 17/11/2021, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Belum sampai terlaksana penyelenggaraan kemerdekaan, Jepang sudah menyerah kepada Sekutu. Ini membuat janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan tidak terwujud.

Pada 17 Agustus 1945 terjadi kekosongan keuasaan, bangsa Indonesia menggunakan kesempatan itu untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Baca juga: Fakta Unik tentang Softdrink dalam Perang Dunia Ii

Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Sosial

Eksploitasi ekonomi dan sumber daya manusia yang dilakukan Jepang berdampak pada kehidupan sosial.

Penyerahan wajib padi kepada pemerintah mengakibatkan terjadinya kemiskinan bagi petani.

Besarnya setoran padi yang ditetapkan Jepang sering tidak terpenuhi. Hal ini karena jumlah yang ditetapkan tinggi dan merosotnya produksi padi.

Hasil produiksi sebagian diguankan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan sebagian lainnya dijual untuk membeli kebutuhan hidup lainnya.

Penggunaan sumber daya manusia untuk dijadikan romusha juga menimbulkan dampak sosial pada masyarakat Indonesia akibat perlakukan yang tak manusiawi

Baca juga: Tokoh-tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Perang Dunia II

Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Budaya

Dalam bidang kebudayaan, Jepang ingin menghapus pengaruh budaya barat yang ada di Indonesia dan memasukkan budaya Jepang.

Pada April 1942 Jepang mengeluarkan peraturan kepegawaian yang baru.

Penduduk diwajibkan untuk memasang bendera Jepang pada hari besar Jepang.

Baca juga: Mortir Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Kawasan Padat Penduduk di Manokwari

Pada setiap upacara kenegaraan dikumandangkan lagu kebangsaan Jepang dan bahasa Jepang diajarkan di sekolah-sekolah.

Tak hanya itu, bahkan Jepang memerintahkan masyarakat untuk menggunakan sistem penanggalan Jepang di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com