KOMPAS.com - Lipstik atau pewarna bibir sebenarnya telah ada sejak zaman prasejarah.
Dalam sejarahnya, bibir yang sudah amat cantik, dipakaikan lipstik agar kecantikannya terpancar sempurna.
Kilau dan warna lipstik seolah menambah aura siapa saja yang memakainya.
Lalu, bagaimana kisah awal penemuan lipstik?
Baca juga: Lipstik dan Perona Pipi untuk Fresh Look yang Menyehatkan
Dilansir Britannica, bangsa pertama yang memakai lipstik atau pewarna bibir adalah bangsa Sumeria.
Mereka hidup pada peradaban kuno di Mesopotamia selatan.
Saat itu, pewarna bibir terbuat dari buah-buahan, henna, karat tanah liat, dan serangga.
Wanita Mesopotamia menumbuk perhiasan untuk menambah warna dan kilau di bibir mereka.
Baca juga: Sejarah Lipstik, dari Simbol Kecantikan hingga Moralitas
Evolusi terbesar pembuatan lipstik terjadi di Mesir Kuno.
Seluruh penduduk memakai kosmetik tidak hanya untuk estetika tetapi juga untuk melindungi diri dari sengatan matahari dan angin gurun.
Lipstik bagi orang-orang Mesir Kuno telah menjadi bagian dari pakaian sehari-hari, kecuali untuk masyarakat kelas bawah yang tidak memiliki uang.
Di sana, awalnya lipstik dibuat dengan kombinasi pewarna yang diekstrak dari rumput laut, yodium, dan bromin mannite.
Karena kombinasi bahan-bahan ini sangat beracun, hingga akhirnya mereka menemukan cara mengekstrak warna merah tua dari kumbang dan semut.
Cleopatra adalah wanita yang terkenal sering memakai lipstik warna merah.
Baca juga: Pernah Di-bully soal Bibir, Valerie Thomas Jadikan Ide Bisnis Lipstik
Setelah 1.500 tahun sejak zaman Cleopatra, produk kosmetik, terutama lipstik, hampir tidak ada di Eropa.
Memburuknya ekonomi yang buruk, perang, kurangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan mode, dan isolasi dari Asia dan Afrika membuat pesona lipstik luntur.
Popularitas lipstik akhirnya bangkit di akhir abad ke 1 hingga awal abad ke 20, ketika revolusi industri diiringi kebangkitan film serta fotografi.
Baca juga: Tak Perlu Sering Touch Up, Ini Tips Agar Lipstik Awet
Sejak 1920-an, lipstik dan jenis kosmetik lainnya berhasil menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi landasan mode modern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.