Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kohl, Salah Satu Kosmetik Pertama dalam Sejarah

Kompas.com - 16/11/2021, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Dalam patung perempuan Mesir Kuno, seringkali dijumpai kesan anggun. Menunjukkan bahwa sejak zaman dulu kala, kecantikan sudah benar-benar jadi prioritas.

Salah satu yang jamak dijumpai adalah mata nan indah, yang dibumbui dengan goresan. Tebal dan presisi. Menawan dan hakiki.

Inilah yang dinamakan kohl, salah satu bentuk kosmetik pertama dalam sejarah.

Orang-orang zaman sekarang mengenalnya sebagai eyeliner.

Baca juga: 5 Eyeliner Warna-warni dari Brand Lokal

Sejarah Kohl

Dilansir Britannica, Kohl sudah ada sejak 3100 SM. Tak hanya di Mesir, bukti penggunaan kohl dan zat seperti eyeliner lainnya pada masyarakat kuno juga ditemukan di pada masyarakat Romawi Kanaan di Levant, dan yang lainnya.

Pada masa Mesir Kuno, kohl tak hanya dipakai kaum perempuan, melainkan para laki-laki sebagai bentuk menghormati dewa.

Bagi masyarakat Mesir Kuno, untuk menghadap dewa, mereka harus tampil separipurna mungkin.

Baca juga: Makna di Balik Eyeliner Tebal Meghan Markle dan Putri Diana

Fungsi Penggunaan Kohl

Selain untuk ritual, kohl juga dipakai untuk mengurangi efek sinar matahari. Kilau yang berlebihan bisa jadi mengganggu mata.

Kohl yang punya zat antibakteri, juga berfungsi menjaga kebersihan.

Tak hanya itu, status sosial pun bisa terbaca dari kohl yang dipakai. Komposisi dan kilaunya bisa menentukan dari strata sosial mana mereka berasal.

Baca juga: Pakai Eyeliner dan Maskara Tingkatkan Risiko Infeksi, Begini Baiknya

Kohl Era Modern

Kohl, yang di masa kini disebut eyeliner, mulai kembali berkembang pada era 1920an, pasca-era Victoria.

Mode eyeliner banyak dipakai pesohor, mulai penari, penyanyi, sampai penampil teater. Masyarakat pun terinspirasi.

Ini semakin berkembang hingga pada era 1970an, eyeliner menyokong mode punk dan gothic.

Bahkan bersama eye shadow dan maskara, eyeliner kembali booming beserta tren emo yang dibawanya pada kisaran awal 2000an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com