Inovasi di medan perang berkontribusi pada perkembangan teknologi persenjataan baru. Perang Dunia I mengantarkan era baru teknologi militer mematikan, termasuk ranjau darat, penyembur api, kapal selam, tank, dan pesawat tempur.
Fotografi udara memungkinkan kedua belah pihak untuk membuat peta canggih dari posisi lawan mereka. Artileri jarak jauh memberi tentara kemampuan untuk menembak musuh yang tidak bisa mereka lihat.
Dan pengenalan senjata pemusnah massal, termasuk gas kimia, merupakan upaya untuk menerobos kebuntuan perang parit. Skala dan tingkat keparahan pertempuran tersebut menyebabkan puluhan ribu veteran mengalami trauma psikologis yang kemudian dikenal sebagai shellshock dan sekarang lebih sering disebut sebagai gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Baca juga: Pasangan Perancis Temukan Surat Berusia 100 Tahun di Era Perang Dunia I
Selain itu, meskipun perang sebelumnya sebagian besar hanya terjadi di medan perang, Perang Dunia I adalah “perang total”, yang mengikis perbedaan antara sasaran sipil dan militer.
Jerman, misalnya, menggunakan kapal selam untuk menyerang kapal sipil dan menggunakan kapal udara yang dikenal sebagai zeppelin untuk mengebom kota-kota di Inggris.
Perang tersebut juga menampilkan pembunuhan massal dan pengusiran kelompok etnis tertentu seperti orang Armenia dari Kekaisaran Ottoman, sebuah praktik yang kemudian oleh banyak sarjana disebut genosida.
Sementara inovasi Di Luar Medan Perang, terlihat dari banyak praktik medis dan perkembangan barang-barang rumah tangga biasa yang berasal dari perkembangan kemajuan teknologi perang.
Selama Perang Dunia I, dokter mulai menggunakan natrium sitrat untuk menghentikan pembekuan darah dan melakukan beberapa pencangkokan kulit pertama yang berhasil, yang membuka jalan bagi operasi plastik modern.
Selain itu, penemuan bidai sangat mengurangi kematian dari cedera tertentu: sebelum perang, empat dari setiap lima tentara dengan tulang paha yang patah meninggal; setelah pengenalan belat, empat dari setiap lima selamat.
Baca juga: [KISAH MISTERI] Menguak Teka-teki Terowongan Kematian Perang Dunia I
Perang Dunia I menyebabkan pengembangan Kotex, salah satu produk saniter bermerek pertama, yang digunakan sebagai alternatif masa perang yang lebih murah dan lebih menyerap daripada perban kapas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.