KOMPAS.com - Pedang Jepang yang disebut katana atau nihonto adalah salah satu dari beberapa jenis senjata yang dibuat secara tradisional dari “Negeri Sakura”.
Pedang Jepang biasanya merujuk pada bilah dengan ujung tajam melengkung, yang dibuat setelah periode Heian. Meski jenis senjata ini dilaporkan sudah mulai diproduksi sejak periode Kofun.
Baca juga: Sejarah Jepang (I): Periode Jomon hingga Lahirnya Shogun
Ada banyak jenis pedang Jepang yang sangat berbeda dalam ukuran, bentuk, bidang penggunaan dan teknik produksi. Setiap jenis katana memiliki sebutannya masing-masing yakni, wakizashi, odachi, dan tachi.
Katana adalah salah satu pedang Jepang yang umumnya dibuat dan digunakan oleh samurai awal dan tradisional Jepang kuno serta abad pertengahan.
Senjata ini memiliki bilah bermata tunggal yang melengkung dengan pelindung tangan bulat atau persegi dan genggaman panjang yang sesuai untuk dipegang oleh dua tangan.
Pelindung pegangannya (tsuba), seringkali dihiasi dengan simbol-simbol yang bervariasi dari figur abadi atau dewa, serta tanda tangan pandai besi pembuatnya.
Di kalangan pencinta pedang Barat, katana juga dapat dikenal sebagai dai atau dait. Meskipun daito adalah nama tradisional untuk pedang panjang Jepang, yang sebenarnya berarti "pedang besar".
Baca juga: Sejarah Jepang (II): Nobunaga, Zaman Edo, hingga Zaman Modern
Pemerhati sejarah Barat mengatakan katana Jepang adalah salah satu senjata pemotong terbaik dalam sejarah militer dunia. Hal inilah yang membuat katana masih dikagumi dan dihormati sampai hari ini.
Contoh awal dari pedang Jepang, atau katana, adalah pedang lurus bernama chokuto atau jokoto dan lainnya dengan bentuk ortodoks yang sangat berbeda.
Beberapa gaya dan metode produksinya kemungkinan didapat dari pedang China, dan beberapa di antaranya secara khusus diimpor dari China melalui pengiriman langsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.