Namun, tidak semua orang setuju dengan keputusan ini, dan negara itu sekali lagi berada di ambang perang saudara.
Baca juga: Kisah Riwayat Taira no Masakado dan Legenda Hantu Kepala Samurai
Konflik kemudian muncul antar dua kelompok utama, yaitu nasionalis pro-kekaisaran (“ishin shishi”), yang berusaha untuk mengangkat Kaisar kembali ke kekuasaan nyata dan untuk mengusir "barbar Barat" dari Jepang. Melawan pasukan shogun yang setia kepada pemerintah militer yang dipimpin oleh Shogun.
Ketegangan ini menyebabkan Perang Boshin di mana kedua kekuatan bentrok dalam berbagai konflik di seluruh Jepang. Pada akhirnya, pasukan kekaisaran menang dan Keshogunan menyerah pada 1868 dan Restorasi Meiji dimulai.
Restorasi Meiji mengembalikan Kaisar sebagai satu-satunya penguasa Jepang dan menghapuskan pemerintahan militer Keshogunan untuk selamanya.
Periode Meiji ini juga membawa perubahan budaya. Dengan pengaruh Barat, mode mulai bergeser dari pakaian tradisional Jepang menjadi jas, celana, dan gaun. Bahkan chonmage, gaya rambut samurai setengah dicukur yang terkenal hampir tidak terlihat lagi.
Secepat Jepang mengadopsi standar mode Barat, Jepang juga mengalami industrialisasi modern dalam waktu yang sangat singkat.
Baca juga: Kekaisaran Jepang Alami Krisis Ahli Waris, Usulan Wanita Naik Takhta Ditolak
Kemajuan teknologi yang pesat menyebabkan Jepang berhadapan langsung dengan Barat hanya beberapa dekade kemudian.
Dalam Perang Dunia Pertama pada 1914, negara ini merupakan sekutu dari Triple Entente, yang terdiri dari Perancis, Inggris, dan Rusia. Mereka berperang melawan Jerman dan Austria-Hongaria.
Jepang berhasil merebut wilayah di Pasifik dari Jerman yang kalah dan dengan demikian meningkatkan kekuatan politik dan militernya.
Ketika Perang Dunia II pecah pada 1939, Jepang adalah bagian dari Poros, bersama dengan Jerman Hitler dan Italia pimpinan Mussolini.
Negara itu berhasil menguasai sebagian besar Asia, tapi akhirnya dikalahkan oleh Amerika Serikat dan menyerah pada 1945.
Setelah bertahun-tahun demokratisasi dan pendudukan, Jepang bergabung dengan Blok Barat pada 1952 dan mengalami ledakan ekonomi besar-besaran sepanjang tahun 60-an dan 70-an, menjadikannya salah satu ekonomi terkuat di dunia sekali lagi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.