Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolshevik: Revolusi Rusia dan Lahirnya Negara Sosialis Pertama Dunia

Kompas.com - 09/11/2021, 21:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Historians

Pada 1917 Rusia tidak hanya memiliki pekerja pabrik yang berusaha menggulingkan kelas kapitalis industri. Ada juga massa petani yang kekurangan tanah untuk mencari nafkah.

Para petani menginginkan lebih banyak tanah dan berharap mendapatkannya dari pemilik tanah besar seperti monarki, bangsawan, gereja, dan yang paling penting, negara.

Adapun kudeta sebenarnya, yang membawa Lenin ke tampuk kekuasaan, dilakukan oleh sekelompok revolusioner profesional, dengan dukungan dari garnisun Petrograd yang memberontak.

Penting untuk dicatat bahwa kudeta ini menggulingkan pemerintahan Kerensky, yang berusaha membangun rezim demokratis setelah menggulingkan kekaisaran Rusia pada Maret 1917.

Baca juga: Ivan The Terrible, Pemimpin Rusia Paranoid yang Sebabkan Banyak Petaka

Para pemimpin Bolshevik

Revolusi Bolshevik dipimpin oleh sekelompok intelektual, yang sebagian besar belum pernah melihat bangku pekerja atau menggunakan bajak petani.

Banyak dari mereka, terutama Lenin dan Trotsky, telah tinggal di pengasingan di luar negeri karena pandangan mereka memicu konflik dengan pemerintah kekaisaran.

Lenin sebagai pemandu revolusi, berasal dari kaum intelektual dan telah menghabiskan hidupnya bukan melakukan pekerjaan kasar, tetapi untuk menulis dan berbicara.

Buruh pabrik memainkan peran penting dalam menghancurkan pemerintahan lama dan dalam membela rezim Soviet yang baru. Terutama ketika Lenin mulai menyosialisasikan produksi (pertama-tama di industri dan perdagangan, kemudian di pertanian).

Jika diukur dari kekuatan yang terlibat, revolusi Bolshevik 1917 terutama merupakan pemberontakan agraria. Slogan para pemimpin gerakan ini adalah “Damai, Tanah, dan Roti.”

Baca juga: Perkembangan Kapitalisme: Dari Revolusi Industri Hingga Masa Kini

Roti diinginkan oleh semua orang, karena perang telah mengganggu transportasi dan menyebabkan kekurangan makanan di kota-kota.

Perdamaian juga menjadi kerinduan banyak orang, terutama oleh para prajurit di garis depan, yang kekurangan amunisi.

Tetapi tanah, di atas segalanya, diinginkan oleh para petani, yang selama 50 tahun menderita “kelaparan tanah” yang akut.

Pada 1917 banyak petani mengira mereka akan menggulingkan semua pemilik tanah besar dan menjadi pemilik individu atas tanah itu sendiri. Namun ini tidak terjadi dalam jangka panjang.

Pemerintah Uni Soviet tidak berniat mengubah petani menjadi pemilik properti individu. Kepemilikan tanah oleh petani dikhawatirkan akan mengembalikan kapitalisme dalam bentuk lain.

Baca juga: 5 Teknologi Teratas Revolusi Industri 4.0

Pertemuan Partai Bolshevik pada 1920.Wikimedia Commons Pertemuan Partai Bolshevik pada 1920.

Pemerintah pasca revolusi Bolshevik bertekad menghancurkan semua kemungkinan akar kapitalisme di Rusia.

Halaman:
Sumber Historians
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com