Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Amerika Serikat hingga Pembentukan Konstitusinya

Kompas.com - 08/11/2021, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) lahir dari sebuah revolusi penuh kekerasan melawan pemerintahan kolonial, dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 4 Juli 1776.

Namun, itu bukanlah sebuah revolusi oleh masyarakat pribumi melawan kekuatan kolonial yang menaklukkan wilayahnya.

Baca juga: Bangsa Viking Sudah Huni Amerika Ratusan Tahun Sebelum Columbus Datang

Sebaliknya, revolusi Amerika dilakukan oleh rakyat Inggris dan para pemukim koloni, melawan negara asal mereka.

Koloni Amerika memberontak terhadap dominasi pemerintah Inggris mereka, yang sering mengadopsi kebijakan ekonomi dan politik. Kebijakan kerajaan Inggris dinilai bertentangan dengan kepentingan di koloni yang kini bermukim di tanah Amerika.

Negara baru Amerika Serikat secara resmi diakui dalam Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 1783, berikut ini sejarah singkat berdirinya AS.

Baca juga: Patung Christopher Columbus Digantikan Sosok Wanita Pribumi di Meksiko untuk Dekolonisasi

Gelombang pendudukan koloni asing di Amerika

Sejak Columbus menemukan benua Amerika tepatnya di Amerika bagian Selatan pada 14 Agustus 1498, gelombang pendatang asing Eropa hingga Afrika mengalir ke wilayah baru yang luas ini.

Pemukiman Eropa permanen pertama didirikan oleh Spanyol pada 1565 di Amerika Utara, St Augustine, sekarang Florida.

Amerika Utara sudah dihuni oleh beberapa kelompok orang yang berbeda, yang mengalami kemunduran setelah kedatangan pemukim asing.

Christopher Co
Processing
DETAIL IMAGE
Name 
Christopher Columbus

Description 
Sejarah dan rute pelayaran Christopher Columbus.

Author 
Britannica

lumbus
Britannica Christopher Co Processing DETAIL IMAGE Name Christopher Columbus Description Sejarah dan rute pelayaran Christopher Columbus. Author Britannica lumbus

Pada 1607, Jamestown, Virginia, didirikan oleh pemukim Inggris, yang mulai menanam tembakau.

Koloni Plymouth, dekat Cape Cod, didirikan oleh para Pilgrim Fathers pada 1620, yang contohnya diikuti oleh kaum Puritan Inggris lainnya di New England.

Abad 17-18, ratusan ribu orang Afrika dibawa dan dijual sebagai budak untuk bekerja di perkebunan kapas dan tembakau.

Inggris menguasai wilayah hingga sungai Mississippi pada 1763, setelah kemenangan atas Perancis dalam Perang Tujuh Tahun.

Baca juga: Kisah John Adams dan Thomas Jefferson, 2 Eks Presiden AS yang Meninggal Bersama di HUT Ke-50 Amerika

Perang revolusi Amerika

Perang Revolusi Amerika dimulai pada 1775 oleh George Washington, yang memimpin Angkatan Darat Kontinental untuk melawan pemerintahan Inggris.

Perang Revolusi ini adalah pemberontakan klasik, yang berhasil hanya karena dukungan akar rumput yang kuat dari penduduk kolonial.

Petani, pengrajin, pedagang, dan lainnya bergabung dalam aksi langsung atau dukungan tidak langsung untuk kaum revolusioner.

Ada kebutuhan luar biasa akan perencanaan strategis dan kerja sama antara pedagang kolonial, yang memasok bahan yang dibutuhkan untuk upaya perang. Tentara revolusioner juga membantu membangun landasan bagi kebijakan ekonomi pasca perang.

Kolonis membentuk Kongres Kontinental Pertama saat Inggris menutup pelabuhan Boston dan mengerahkan pasukan di Massachusetts.

Pada 4 Juli 1776, koloni mendeklarasikan kemerdekaan Amerika yang disahkan oleh Kongres.

Negara-negara bagian yang memberontak membentuk konfederasi sementara pada 1781, setelah mengalahkan Inggris di Pertempuran Yorktown.

Baca juga: George Washington: Petani Virginia yang Jadi Presiden Pertama Amerika Serikat

Pembentukan konstitusi Amerika Serikat

Melalui Perjanjian Paris pada 1783, Inggris akhirnya menerima hilangnya koloni di wilayah Amerika.

Tokoh pendiri bangsa mulai menyusun konstitusi baru untuk Amerika Serikat pada 1787, yang kemudian mulai berlaku pada 1788.

Pada 1789, George Washington terpilih sebagai presiden pertama Amerika Serikat.

Alexander Hamilton salah satu bapak pendiri AS menjabat sebagai Menteri Keuangan AS. Hamilton juga seorang tokoh penting dalam mengembangkan strategi Amerika untuk industrialisasi.

Banyak pedagang yang bekerja dengan tentara revolusioner menjadi terkenal dalam ekonomi pasca-perang negara baru AS.

Kebijakan ekonomi awal AS memainkan peran aktif dalam mempromosikan iklim bisnis yang pro-pertumbuhan yang menguntungkan para pengusaha ini.

Alexander Hamilton, salah satu bapak pendiri bangsa Amerika Serikat.via WIKIMEDIA Alexander Hamilton, salah satu bapak pendiri bangsa Amerika Serikat.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alexander Hamilton, Bapak Pendiri AS yang Gagal Berkuasa karena Tersandung Skandal

Pada 1791, Bill of Rights menjamin kebebasan individu kemudian disahkan. Pada 1803, Perancis menjual wilayah Louisiana ke AS. Perdagangan budak Atlantik dihapuskan pada 1808.

Perang 1812 hingga 1815 lalu terjadi antara AS dan Inggris, sebagian karena efek pembatasan Inggris pada perdagangan AS selama Perang Napoleon.

Abad ke-19, sisa resistensi penduduk asli dihancurkan ketika imigrasi dari Eropa mengambil proporsi massal populasi.

Penguasaan pendatang Eropa terlihat dengan pemukim yang bergerak ke barat dan mengeklaim "takdir nyata" untuk mengendalikan Amerika Utara. Jumlah negara bagian dalam serikat selanjutnya naik dari 17 menjadi 45.

AS memperoleh wilayah yang luas dari wilayah Meksiko termasuk California dan New Mexico, setelah Perang Meksiko pada 1846 hingga 1848.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com