Alas kaki wanita mirip dengan pria. Para wanita dari periode Kreta kuno 1700 M akan menggunakan perhiasan yang sangat mewah, seperti cincin, gelang, dan kalung, untuk melengkapi penampilan.
Pakaian manusia periode Persia menggunakan tunik dari wol, benang atau sutra yang diimpor dari Timur Jauh, yang pas di badan dan berlengan lebar.
Raja menggunakan warna ungu. Mereka biasanya mengenakan tunik yang diikat dengan ikat pinggang.
Orang-orang Kreta kuno mengenakan sepatu kulit cenderung bercorak warna kuning dengan tali yang diikat di pergelangan kaki dengan kancing.
Di periode Roma kuno, manusia memakai pakaian tunik. Tunik pria sampai ke lutut dan wanita sampai ke kaki.
Pakaian toga mereka ada jenis yang ringan untuk musim panas dan tebal untuk musim dingin. Warna pakaian umumnya adalah putih, yang diputihkan dengan uap belerang.
Hanya hakim dan imam yang dapat memakai pakaian dengan strip ungu dan strip berwarna muda, karena mereka menghubungkannya pada karakter suci.
Semua pakaian dihiasi dengan sulaman benang emas. Linen, wol, katun dan sutra alam digunakan dalam periode ini.
Baca juga: Sejarah Tekstil dan Awal Mula Produksi Pakaian Modern
Pada abad pertengahan orang-ornag mayoritas menggunakan pakaian yang disebut brial.
Pakaian para wanita terdiri dari tunik ganda hingga kaki, dan mereka biasa menggunakan penutup kepala saat akan pergi ke tempat umum.
Pakaian pria di periode ini adalah kemeja di bagian dalam ditumpuk dengan tunik pendek, dipadukan dengan celana sampai paha dan kadang-kadang menggunakan jubah.
Pakaian manusia dari periode Abad Pertengahan adalah gabungan dari banyak warna cerah yang berbeda.
Di periode India kuno, para wanita menggunakan pakaian yang disebut sari, selembar kain yang berukuran kira-kira 2 meter untuk dililitkan ke tubuh seperti gaun.
Sedangkan pakaian untuk para pria di periode India kuno adalah dhoti, potongan kain yang lebih pendek yang dililitkan di kaki seperti celana.
Dhoti umumnya terbuat dari kain putih dan dapat membawa sulaman yang rumit.
Kedua pakaian wanita dan pria di periode abad pertengahan kuno terbuat dari katun, linen, bulu kambing, wol atau sutra.
Pakaian manusia di periode Renaissance identik dengan pemakaian kain mewah, seperti beludru, brokat, damask, renda, dan sutra.
Wol, linen, dan katun digunakan untuk pakaian sehari-hari.
Gaya pakaian "Acuchillado" dipopulerkan, meninggalkan lapisan pakaian atau kain yang berbeda di bawahnya.
Bentuk pakaian mereka persegi panjang untuk pria dan jam pasir untuk wanita. Penggunaan sapu tangan, kipas, dan gorget.
Di periode China kuno, dikenal dengan pakaian cheongsam atau qipao yang dipakai oleh pria maupun wanita.
Pakaian cheongsam ini terbuat dari sutra, di sekitar leher memeliki bentuk khusus, dan biasanya di bagian lengannya dihiasi tali.
Pakaian ini sangat populer di istana kekaisaran.
Baca juga: Sejarah Pakaian di Era Purba
Pakaian manusia di periode Barok memiliki khas berbentuk lebar, sangat berornamen, dan penggunaan warna-warna cerah, brokat sutra, dan renda.
Gaya pakaian wanita di bagian pinggang sangat ketat dan roknya sedikit terangkat dengan cincin besi.
Pakaian laki-laki adalah rok ketat dan panjang yang dihiasi dengan bordir dan pita. Lengannya dilipat memperlihatkan kemeja berornamen.