Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Richard Nixon, Presiden Ke-37 AS yang Mundur Sebelum Dimakzulkan karena Skandal

Kompas.com - 26/10/2021, 06:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

KOMPAS.com - Richard Nixon, presiden ke-37 Amerika Serikat (AS), adalah satu-satunya presiden yang pernah mengundurkan diri dari jabatannya.

Nixon adalah seorang mantan anggota Kongres Republik dan senator AS dari California. Dia menjabat dua periode sebagai wakil presiden di bawah Dwight Eisenhower (1890-1969) pada 1950-an.

Baca juga: Media Asing Soroti Keterlibatan Inggris dalam Pembantaian 1965-1966 di Indonesia

Sebagai presiden, pencapaian Richard Nixon termasuk menjalin hubungan diplomatik dengan China dan Uni Soviet, dan menarik pasukan AS dari perang Vietnam.

Namun, keterlibatan Richard Nixon di Watergate menodai warisannya dan memperdalam sinisme Amerika terhadap pemerintah.

Di tengah masa jabatan keduanya pada 1974, Nixon akhirnya memilih mengundurkan diri.

Dia terancam menghadapi pemakzulan atas upayanya menutupi kegiatan ilegal anggota pemerintahannya dalam skandal Watergate.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Beryl Markham, Wanita Penerbang Solo Pertama Lintasi Atlantik

Berangkat dari keluarga miskin

Richard Milhous Nixon lahir pada 9 Januari 1913, di Yorba Linda, California. Dia adalah anak kedua dari lima putra dari pasangan Francis Anthony Nixon (1878-1956), dan istrinya, Hannah Milhous Nixon (1885-1967).

Ayahnya berjuang mencari nafkah dengan menjalankan toko kelontong dan bengkel.

Nixon merasakan ketidakpuasan orang tuanya akan kondisi kelas pekerja. Alhasil, dia pun mengembangkan ambisi yang kuat.

Saat bertugas di Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II, Richard Nixon memenangkan banyak uang dengan bermain poker. Kemenangan ini digunakannya untuk membantu mendanai kampanye politik pertamanya pada 1946.

Ketika berkuliah di Whittier College, dia unggul dalam debat dan terpilih sebagai presiden badan mahasiswa sebelum lulus pada 1934.

Tiga tahun kemudian, dia memperoleh gelar sarjana hukum dari Duke University, di mana dia menjadi kepala asosiasi pengacara mahasiswa dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mikhail Kalashnikov, Pencipta AK-47 Senjata Paling Mematikan di Dunia

Nixon selanjutnya kembali ke Whittier, California, dan mulai bekerja sebagai pengacara. Pada 1940, dia menikahi Thelma Catherine "Pat" Ryan (1912-93), yang ia temui saat berpartisipasi dalam grup teater lokal. Pasangan itu memiliki dua putri, Patricia dan Julie.

Ketika Amerika memasuki Perang Dunia II, Richard Nixon bergabung dengan Angkatan Laut AS dan menjabat sebagai perwira operasi di Pasifik.

Setelah perang, Nixon meluncurkan karier politiknya pada 1946, dengan mengalahkan seorang petahana lima periode dari Demokrat, untuk mewakili distrik California di Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Sebagai anggota kongres, dia bertugas di House Un-American Activities Committee dan menjadi terkenal secara nasional dengan memimpin penyelidikan kontroversial terhadap Alger Hiss (1904-1996), seorang mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang dituduh menjadi mata-mata untuk Uni Soviet pada akhir 1930-an.

Keterlibatannya dalam menangani kasus itu sangat membantu memperkuat reputasi nasionalnya sebagai anti-Komunis yang kuat.

Richard Nixon terpilih kembali ke Kongres pada 1948. Dua tahun kemudian, dia memenangkan kursi di Senat AS.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mullah Baradar, Pendiri Taliban Kandidat Kuat Presiden Baru Afghanistan

Upaya gagal kontes kepresidenan

Meskipun serangan Nixon terhadap orang-orang yang diduga Komunis dan lawan politiknya mengkhawatirkan beberapa orang, itu nyatanya meningkatkan popularitasnya di kalangan Partai Republik yang konservatif.

Reputasi Richard Nixon yang anti-Komunis membuatnya mendapat perhatian dari Dwight D. Eisenhower dan Partai Republik, yang percaya dia dapat menarik dukungan yang berharga di Barat. Dan pada konvensi Partai Republik pada 1952, Nixon memenangkan nominasi sebagai wakil presiden dari Jenderal Eisenhower.

Beberapa bulan setelah menerima nominasi, Nixon menjadi sasaran kampanye negatif yang menimbulkan pertanyaan tentang uang dan hadiah yang diduga diterimanya dari pelobi industri.

Nixon menjawab tuduhan ini dalam pidatonya yang terkenal "Checkers".

Isinya mengeklaim bahwa satu-satunya hadiah yang pernah diterimanya adalah seekor anak anjing bernama Checkers, untuk putrinya yang masih kecil. Pidato tersebut terbukti efektif dan mempertahankan tiket pemilihan bagi Richard Nixon.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Recep Tayyip Erdogan, Pemimpin Muslim Terpopuler Dunia yang Lolos dari Kudeta

Eisenhower dan Nixon memenangkan pemilihan 1952 dan terpilih kembali pada 1956. Pada 1960, Nixon mengeklaim nominasi presiden dari Partai Republik, tetapi kalah dalam salah satu pemilihan terketat dalam sejarah Amerika dari Senator AS John F Kennedy dari Massachusetts.

Titik balik kampanye itu terjadi dalam debat presiden pertama yang disiarkan secara nasional. Selama siaran, Richard Nixon tampak pucat, gugup, dan berkeringat. Kondisinya berbeda dibanding lawannya yang bugar, cukup istirahat, dan kuat.

Kekalahan dari Kennedy memberikan pukulan telak bagi ego Nixon. Dia mengeklaim media tidak menyukainya dan memiringkan liputan kampanye demi lawannya yang tampan dan kaya.

Richard Nixon kembali ke California, di mana dia berlatih hukum dan meluncurkan kampanye untuk gubernur pada 1962. Ketika dia kalah dalam pemilihan ini juga, banyak pengamat percaya bahwa karier politiknya telah berakhir.

Baca juga: Pembunuh Robert F Kennedy dapat Kesempatan Bebas Bersyarat Setelah 53 Tahun

Memenangkan Gedung Putih

Tapi, enam tahun setelah kehilangan jabatan gubernur di negara bagian asalnya, Richard Nixon membuat kemunculan politik yang luar biasa.

Dia sekali lagi mengeklaim nominasi presiden dari partainya dan menang dalam pemilihan presiden AS 196, mengalahkan Demokrat Hubert Humphrey (1911-1978) dan kandidat pihak ketiga George Wallace (1919-1998).

Nixon menjabat pada saat pergolakan dan perubahan berlangsung di AS. Orang-orang Amerika terpecah belah selama Perang Vietnam (1954-75), sementara perempuan berbaris untuk persamaan hak dan kekerasan rasial yang mengguncang negara bagian.

Menyatakan niatnya untuk mencapai “perdamaian dengan kehormatan” di Vietnam, Richard Nixon memperkenalkan strategi yang dikenal sebagai Vietnamisasi.

 

Kebijakannya menyerukan penarikan pasukan Amerika secara bertahap dari perang, sambil melatih pasukan tentara Vietnam Selatan untuk mengambil alih pertahanan mereka sendiri.

Baca juga: Pembantaian My Lai, Salah Satu Kebrutalan Pasukan AS dalam Perang Vietnam

Pada Januari 1973, pejabat pemerintahan Nixon mencapai kesepakatan damai dengan Komunis Vietnam Utara.

Pasukan tempur Amerika terakhir meninggalkan Vietnam pada Maret tahun itu. Permusuhan berlanjut hingga pada 1975 Vietnam Utara menaklukkan Vietnam Selatan dan menyatukan kembali negara itu di bawah kekuasaan Komunis.

Selain berurusan dengan Perang Vietnam, Nixon melakukan kunjungan bersejarah, pada 1972, ke China dan Uni Soviet.

Dia mengurangi ketegangan antara negara-negara Komunis dan AS, membantu untuk mengatur panggung untuk membangun hubungan diplomatik formal. Nixon menandatangani perjanjian penting untuk membatasi produksi senjata nuklir.

Baca juga: Akhir Hidup Abimael Guzman, Pendiri Kelompok Komunis Peru Setelah 30 Tahun Dipenjara

Skandal Watergate dan Selanjutnya

Sementara Nixon mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada 1972, operasi yang terkait dengan kampanyenya menyusup ke markas besar Komite Nasional Demokrat di kompleks Watergate di Washington DC.

Beberapa anggota pemerintahan Nixon memiliki pengetahuan tentang penyusupan. Nixon membantah terlibat, namun rekaman rahasia percakapan Gedung Putih kemudian mengungkap presiden ke-37 AS itu berpartisipasi dalam upaya untuk menutupi kegiatan kriminal.

Terancam menghadapi pemakzulan oleh Kongres, Richard Nixon memilih mengundurkan diri dari jabatannya pada 9 Agustus 1974.

Ia digantikan oleh Wakil Presiden Gerald Ford (1913-2006), yang sebulan kemudian mengampuni Nixon atas segala kesalahannya. Sejumlah pejabat pemerintahan akhirnya divonis bersalah terkait kasus Watergate.

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Richard Nixon pensiun ke California (dia dan istrinya kemudian pindah ke New Jersey) dan diam-diam bekerja untuk merehabilitasi citranya.

Dia menulis buku, bepergian secara ekstensif, dan berkonsultasi dengan presiden Demokrat dan Republik.

Richard Nixon meninggal pada 22 April 1994, pada usia 81 di New York City, setelah menderita stroke.

Beberapa orang memandangnya sebagai negarawan tua yang disegani. Tapi ada juga orang Amerika lainnya, yang menggambarkan dia sebagai penjahat yang memalukan.

Baca juga: Sandwich Bekas Gigitan Nixon Merayakan Ulang Tahun ke-60

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com