Menyatakan niatnya untuk mencapai “perdamaian dengan kehormatan” di Vietnam, Richard Nixon memperkenalkan strategi yang dikenal sebagai Vietnamisasi.
Kebijakannya menyerukan penarikan pasukan Amerika secara bertahap dari perang, sambil melatih pasukan tentara Vietnam Selatan untuk mengambil alih pertahanan mereka sendiri.
Baca juga: Pembantaian My Lai, Salah Satu Kebrutalan Pasukan AS dalam Perang Vietnam
Pada Januari 1973, pejabat pemerintahan Nixon mencapai kesepakatan damai dengan Komunis Vietnam Utara.
Pasukan tempur Amerika terakhir meninggalkan Vietnam pada Maret tahun itu. Permusuhan berlanjut hingga pada 1975 Vietnam Utara menaklukkan Vietnam Selatan dan menyatukan kembali negara itu di bawah kekuasaan Komunis.
Selain berurusan dengan Perang Vietnam, Nixon melakukan kunjungan bersejarah, pada 1972, ke China dan Uni Soviet.
Dia mengurangi ketegangan antara negara-negara Komunis dan AS, membantu untuk mengatur panggung untuk membangun hubungan diplomatik formal. Nixon menandatangani perjanjian penting untuk membatasi produksi senjata nuklir.
Baca juga: Akhir Hidup Abimael Guzman, Pendiri Kelompok Komunis Peru Setelah 30 Tahun Dipenjara
Sementara Nixon mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada 1972, operasi yang terkait dengan kampanyenya menyusup ke markas besar Komite Nasional Demokrat di kompleks Watergate di Washington DC.
Beberapa anggota pemerintahan Nixon memiliki pengetahuan tentang penyusupan. Nixon membantah terlibat, namun rekaman rahasia percakapan Gedung Putih kemudian mengungkap presiden ke-37 AS itu berpartisipasi dalam upaya untuk menutupi kegiatan kriminal.
Terancam menghadapi pemakzulan oleh Kongres, Richard Nixon memilih mengundurkan diri dari jabatannya pada 9 Agustus 1974.
Ia digantikan oleh Wakil Presiden Gerald Ford (1913-2006), yang sebulan kemudian mengampuni Nixon atas segala kesalahannya. Sejumlah pejabat pemerintahan akhirnya divonis bersalah terkait kasus Watergate.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Richard Nixon pensiun ke California (dia dan istrinya kemudian pindah ke New Jersey) dan diam-diam bekerja untuk merehabilitasi citranya.
Dia menulis buku, bepergian secara ekstensif, dan berkonsultasi dengan presiden Demokrat dan Republik.
Richard Nixon meninggal pada 22 April 1994, pada usia 81 di New York City, setelah menderita stroke.
Beberapa orang memandangnya sebagai negarawan tua yang disegani. Tapi ada juga orang Amerika lainnya, yang menggambarkan dia sebagai penjahat yang memalukan.
Baca juga: Sandwich Bekas Gigitan Nixon Merayakan Ulang Tahun ke-60
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.