Beberapa bulan setelah menerima nominasi, Nixon menjadi sasaran kampanye negatif yang menimbulkan pertanyaan tentang uang dan hadiah yang diduga diterimanya dari pelobi industri.
Nixon menjawab tuduhan ini dalam pidatonya yang terkenal "Checkers".
Isinya mengeklaim bahwa satu-satunya hadiah yang pernah diterimanya adalah seekor anak anjing bernama Checkers, untuk putrinya yang masih kecil. Pidato tersebut terbukti efektif dan mempertahankan tiket pemilihan bagi Richard Nixon.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Recep Tayyip Erdogan, Pemimpin Muslim Terpopuler Dunia yang Lolos dari Kudeta
Eisenhower dan Nixon memenangkan pemilihan 1952 dan terpilih kembali pada 1956. Pada 1960, Nixon mengeklaim nominasi presiden dari Partai Republik, tetapi kalah dalam salah satu pemilihan terketat dalam sejarah Amerika dari Senator AS John F Kennedy dari Massachusetts.
Titik balik kampanye itu terjadi dalam debat presiden pertama yang disiarkan secara nasional. Selama siaran, Richard Nixon tampak pucat, gugup, dan berkeringat. Kondisinya berbeda dibanding lawannya yang bugar, cukup istirahat, dan kuat.
Kekalahan dari Kennedy memberikan pukulan telak bagi ego Nixon. Dia mengeklaim media tidak menyukainya dan memiringkan liputan kampanye demi lawannya yang tampan dan kaya.
Richard Nixon kembali ke California, di mana dia berlatih hukum dan meluncurkan kampanye untuk gubernur pada 1962. Ketika dia kalah dalam pemilihan ini juga, banyak pengamat percaya bahwa karier politiknya telah berakhir.
Baca juga: Pembunuh Robert F Kennedy dapat Kesempatan Bebas Bersyarat Setelah 53 Tahun
Tapi, enam tahun setelah kehilangan jabatan gubernur di negara bagian asalnya, Richard Nixon membuat kemunculan politik yang luar biasa.
Dia sekali lagi mengeklaim nominasi presiden dari partainya dan menang dalam pemilihan presiden AS 196, mengalahkan Demokrat Hubert Humphrey (1911-1978) dan kandidat pihak ketiga George Wallace (1919-1998).
Nixon menjabat pada saat pergolakan dan perubahan berlangsung di AS. Orang-orang Amerika terpecah belah selama Perang Vietnam (1954-75), sementara perempuan berbaris untuk persamaan hak dan kekerasan rasial yang mengguncang negara bagian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.