Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sistem Poin Badminton dari 1877-Sekarang

Kompas.com - 25/10/2021, 04:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BWF

KOMPAS.com - Dalam sejarahnya, sistem poin dalam olahraga badminton sebenarnya tidak paten.

Ada banyak perubahan sistem poin sejak awal kepopuleran olahraga ini. Mulai dari tahun 1877, sudah berkali-kali olahraga badminton berganti sistem poin.

Dilansir laman BWF dan berbagai sumber lain, berikut beberapa di antaranya.

Baca juga: Ketika Twit Nicholas Saputra soal Badminton Jadi Viral

Sistem 15x3 (1877-2005)

Sistem poin 15x3 atau 15 poin dalam 3 game pertama kali diperkenalkan pada 1877 dan tercatat resmi dalam buku aturan permainan.

Sistem 15 poin dipakai untuk nomor tunggal putra dan semua nomor ganda. Sistem 11 poin dipakai nomor tunggal putri.

Permainanmasih memakai sistem pindah bola. Pemain baru bisa menambah angka setelah memenangi rally dengan kondisi memegang servis.

Jika dalam suatu gim kedudukan imbang 14-14 (atau 10-10 untuk tunggal putri), maka deuce akan diberlakukan.

Baca juga: Dengar Suara Aneh Saat Streaming Pertandingan Badminton, Aiptu Budiono Gagalkan Pencurian Minimarket

Sistem 7x5 (2002)

Otoritas badmintan dunia mengubah sistem poin 15x3 karena dianggap memakan durasi yang sangat lama dan tidak terprediksi.

Selanjutnya digagas sistem 7 poin x 5 game, dimana para pemain dinyatakan memenangi laga jika merebut tiga dari lima gim.

Saat pertandingan pada kedudukan sama kuat 2-2, pemenang bakal ditentukan pada game kelima.

Sistem 7x5 ini terakhir kali pada ajang Commonwealth Games 2002 di Manchester, Inggris.

Baca juga: BNI Jadi Sponsor Utama Tim Badminton di Ajang Piala Sudirman

Sistem 21x3 (2006-Sekarang)

Sistem 7x5 dianggap gagal menyederhanakan sistem 15x3. Maka dari itu, dipakailah sistem 21 poin x 3 game, yang diuji pada 2005.

Dalam sistem ini, pemain/pasangan dapat terus mencetak angka setelah memenangi reli tanpa harus pindah bola.

Pemain harus mencapai angka 21 terlebih dahulu untuk memenangi sebuah game. Jika skor imbang 20-20, maka gim dilanjutkan ke setting (deuce).

Sistem 21x3 akhirnya ditetapkan sebagai metode penghitungan poin pertandingan bulu tangkis resmi mulai Agustus 2006 dan terus dipakai hingga saat ini.

Baca juga: Kisah Leani Ratri Oktila, Latihan Badminton Hanya Diterangi Lampu Petromak, Kini Jadi Atlet Segudang Prestasi

Sistem 11x5 (Rencana)

Sistem ini pertama kali digagas BWF pada 2014 dan sudah diuji coba dalam sejumlah kesempatan, termasuk level Grand Prix Gold maupun Premier Badminton League.

Sistem 11x5 diklaim dapat membuat laga bulu tangkis jadi lebih intens dan menarik, walaupun gagasan ini belum 100 persen diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BWF
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com