KOMPAS.com - Setiap ideologi pasti punya dua sisi, baik dan buruk, saling mengisi satu sama lain. Begitu pula kapitalisme.
Sistem ekonomi kapitalis memang membawa dampak positif berupa peningkatan inovasi serta kemakmuran masyarakat.
Tapi, dampak buruk kapitalisme juga tak tanggung-tanggung. Membuat sistem ini jauh dari sempurna.
Baca juga: Jokowi: Di Rusia dan China Komunisme Enggak Laku, Mereka Lebih Kapitalis
Dalam sistem kapitalisme, pemerintah memberi kebebasan bagi para pemodal untuk mengembangkan usahanya.
Masyarakat bebas membentuk kegiatan usaha, serta dapat memunculkan banyak inovasi kreatif.
Kemakmuran masyarakat juga meningkat, karena harta yang diusahakan atau dihasilkan akan menjadi hak milik perseorangan atau individual.
Tapi, bagaimana bila ketersediaan modal terbatas? Adakah keadilan dalam sistem kapitalisme?
Baca juga: Wapres Sebut Sistem Ekonomi Syariah Layak Jadi Alternatif, Gantikan Sistem Kapitalis
Walaupun memiliki dampak positif, sistem ekonomi kapitalis juga memiliki sejumlah dampak negatif.
Yang paling terasa timbulnya kesenjangan sosial serta sikap individualisme yang tinggi.
Kesenjangan sosial bisa terjadi karena hanya masyarakat yang memiliki modal dan mampu mengembangkan kegiatan usahanya, yang akan hidup makmur.
Terlebih lagi dengan adanya persaingan atau kompetisi bebas.
Tingginya sikap individualisme juga menjadi dampak negatif sistem ekonomi kapitalis.
Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya
Sikap individualisme muncul karena dalam sistem perekonomian ini ada persaingan bebas.
Antara individu yang satu dengan yang lain akan berusaha saling menjatuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.