Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Kapitalisme: Dari Revolusi Industri Hingga Masa Kini

Kompas.com - 23/10/2021, 21:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Dimulai pada abad ke-18 di Inggris, fokus perkembangan kapitalis bergeser dari perdagangan ke industri.

Akumulasi modal yang stabil dari abad-abad sebelumnya, diinvestasikan dalam penerapan praktis pengetahuan teknis selama Revolusi Industri.

Ekonom dan filsuf Skotlandia Adam Smith, merekomendasikan untuk menyerahkan keputusan ekonomi kepada permainan bebas dari kekuatan pasar yang mengatur diri sendiri.

Baca juga: 5 Teknologi Teratas Revolusi Industri 4.0

Kapitalisme Era Revolusi Industri

Dilansir Britannica, setelah Revolusi Perancis dan Perang Napoleon menyapu sisa-sisa feodalisme hingga terlupakan, kebijakan Smith semakin dipraktikkan.

Kebijakan liberalisme politik abad ke-19, termasuk perdagangan bebas, uang standar emas, anggaran berimbang, dan tingkat bantuan minimum yang buruk.

Pertumbuhan kapitalisme industri dan perkembangan sistem pabrik pada abad ke-19 juga menciptakan kelas pekerja industri baru yang sangat besar, yang kondisi kerja dan kehidupan umumnya menyedihkan.

Hal inilah yang mengilhami filosofi revolusioner Karl Marx, dengan marxismenya.

Namun saat itu, prediksi Marx tentang penggulingan kapitalisme yang tak terhindarkan dalam perang kelas yang dipimpin oleh proletar dianggap licik.

Baca juga: Alexander Graham Bell, Penemu Telepon Era Revolusi Industri

Kapitalisme Era Pasca-Great Depression

Masih dilansir Britannica, Perang Dunia I menandai titik balik dalam perkembangan kapitalisme.

Setelah perang, beberapa hal terjadi. Pasar internasional menyusut, standar emas ditinggalkan demi mata uang nasional yang dikelola, hegemoni perbankan berpindah dari Eropa ke AS, dan hambatan perdagangan berlipat ganda.

The Great Depression tahun 1930-an membawa kebijakan laissez-faire di sebagian besar negara.

Baca juga: Ruralisasi, Kapitalisme, dan Global Community di Tengah Pandemi Covid-19

Kapitalisme Masa Kini

Pada dekade setelah Perang Dunia II, ekonomi negara-negara kapitalis besar, menuju ke arah positif.

Hal ini memulihkan sebagian kepercayaan pada sistem kapitalis yang sempat "terlupakan" pada 1930-an.

Namun, mulai tahun 1970-an, peningkatan pesat dalam ketidaksetaraan ekonomi, yakni ketimpangan pendapatan dan distribusi kekayaan dan pendapatan, mulai terasa.

Secara internasional maupun di dalam masing-masing negara, hal ini jadi momok menakutkan.

Baca juga: Burning Man: Eksperimen Komunitas Menolak Kapitalisme

Ini menghidupkan kembali keraguan di antara beberapa orang tentang kelangsungan jangka panjang sistem tersebut.

Setelah krisis keuangan 2007–2009 dan resesi hebat yang menyertainya, ada minat baru dalam sosialisme di antara banyak orang di AS, terutama para milenium.

Jajak pendapat yang dilakukan selama 2010–2018, menemukan bahwa sebagian kecil dari generasi milenial memiliki pandangan positif tentang sosialisme.

Dukungan untuk sosialisme telah meningkat di setiap kelompok umur, kecuali mereka yang berusia 65 tahun atau lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com