The Great Depression tahun 1930-an membawa kebijakan laissez-faire di sebagian besar negara.
Baca juga: Ruralisasi, Kapitalisme, dan Global Community di Tengah Pandemi Covid-19
Pada dekade setelah Perang Dunia II, ekonomi negara-negara kapitalis besar, menuju ke arah positif.
Hal ini memulihkan sebagian kepercayaan pada sistem kapitalis yang sempat "terlupakan" pada 1930-an.
Namun, mulai tahun 1970-an, peningkatan pesat dalam ketidaksetaraan ekonomi, yakni ketimpangan pendapatan dan distribusi kekayaan dan pendapatan, mulai terasa.
Secara internasional maupun di dalam masing-masing negara, hal ini jadi momok menakutkan.
Baca juga: Burning Man: Eksperimen Komunitas Menolak Kapitalisme
Ini menghidupkan kembali keraguan di antara beberapa orang tentang kelangsungan jangka panjang sistem tersebut.
Setelah krisis keuangan 2007–2009 dan resesi hebat yang menyertainya, ada minat baru dalam sosialisme di antara banyak orang di AS, terutama para milenium.
Jajak pendapat yang dilakukan selama 2010–2018, menemukan bahwa sebagian kecil dari generasi milenial memiliki pandangan positif tentang sosialisme.
Dukungan untuk sosialisme telah meningkat di setiap kelompok umur, kecuali mereka yang berusia 65 tahun atau lebih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.