Dia juga memiliki visi bermain dan akurasi umpan bagus.
"Nasri dia luar biasa, flesibilitas bermainnya sangat baik, dia pandai membuka dan menciptakan ruang. Dia mengingatkan saya dengan Zidane," ujar Wenger tentang Nasri.
Baca juga: Berulang Tahun 22 Oktober, Ini Kisah Hidup Arsene Wenger
Pada 2011, Nasri memilih hengkang ke Manchester City. Dia menorehkan gelar Liga Primer Inggris di tahun 2012 dan 2014, serta trofi Carling Cup di tahun 2014.
Namun setelah itu, performa Nasri menurun, sering cedera, dan terlibat kasus di luar lapangan. Konsistensi permainannya pun dipertanyakan.
Tak mampu tampil konsisten membuat Nasri akhirnya dipinjamkan The Citizens pada musim 2017/2018 di klub Sevilla dan Antalyaspor.
Dari situ karir Nasri terus menurun, ia tak mampu kembali ke performa terbaiknya hingga terbuang ke klub Belgia, RSC Anderlecht di tahun 2020 dan memutuskan pensiun satu tahun setelahnya.
Baca juga: Samir Nasri Isyaratkan Pensiun Dini
Di tahun 2017, saat Nasri bermain untuk tim La Liga Spanyol, Sevilla, dia pergi ke AS untuk berlibur.
Ketika itu juga Nasri mengunjungi pusat medis Drip Doctors, yang didirikan Jamila Sozahdah, dokter pribadi Nasri.
Di sana, Nasri menerima infus sebanyak 500 mililiter air yang dicampur nutrisi. Inilah yang diduga jadi bahan doping.
Akhirnya, Pada 2018, UEFA membuat keputusan yang dengan memberi larangan bermain kepada sang pemain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.