Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Skandal Doping Dramatik Samir Nasri

Kompas.com - 23/10/2021, 04:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Dari situ karir Nasri terus menurun, ia tak mampu kembali ke performa terbaiknya hingga terbuang ke klub Belgia, RSC Anderlecht di tahun 2020 dan memutuskan pensiun satu tahun setelahnya.

Baca juga: Samir Nasri Isyaratkan Pensiun Dini

Kasus Doping Samir Nasri

Di tahun 2017, saat Nasri bermain untuk tim La Liga Spanyol, Sevilla, dia pergi ke AS untuk berlibur.

Ketika itu juga Nasri mengunjungi pusat medis Drip Doctors, yang didirikan Jamila Sozahdah, dokter pribadi Nasri.

Di sana, Nasri menerima infus sebanyak 500 mililiter air yang dicampur nutrisi. Inilah yang diduga jadi bahan doping.

Akhirnya, Pada 2018, UEFA membuat keputusan yang dengan memberi larangan bermain kepada sang pemain.

Ia dilarang bermain selama 18 bulan karena melanggar etika dan disiplin UEFA setelah melanggar aturan badan anti-doping dunia (WADA).

"Itu hanya dosis vitamin yang terlalu banyak, saya bisa melakukannya dalam dua hari, tetapi saya melakukannya hanya dalam satu hari, dan jadi saya menyesal karena sakit," ujar pria asal Perancis itu.

Baca juga: Alasan Doping seperti Testosterone Booster Dilarang dalam Olahraga

Sebelum terkena skandal doping, Nasri divonis terkena penyakit meningitis dan dirawat di rumah sakit selama dua minggu.

“Saya mengalami meningitis dan hampir mati, tak ada orang-orang yang mendampingi saya," ujar Nasri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com