KOMPAS.com - Skandal doping seringkali menjegal para atlet yang berkompetisi. Di sisi lain, mereka ingin fisiknya bisa lebih siap, tapi aturan pelarangan doping jelas menghadang.
Bahkan, karier para atlet yang tersandung doping pun kian meredup, setelah sebelumnnya moncer dan dianggap jagoan.
Siapa saja para atlet beken tersebut? Dilansir berbagai sumber, inilah beberapa nama itu.
Baca juga: Seperti Apa Proses Tes Doping pada Atlet?
Karier petenis Maria Sharapova terjegal obat bernama meldonium. Dia dijatuhi sanksi larangan bermain selama dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) akibat positif doping obat ini.
Dalam sidang panel ITF pada 8 Juni 2016, Sharapova dinyatakan tak berniat dan sengaja berbuat curang.
Meldonium adalah sejenis obat untuk penyakit jantung yang dikonsumsi Sharapova sejak 2006. Tapi pada 2016, obat ini masuk obat larangan doping.
Baca juga: Apa Itu Doping? Ini Sejarah, Jenis, dan Bahayanya bagi Atlet
Juara tujuh kali Tour de France, Lance Armstrong, sering dituduh doping sepanjang kariernya.
Armstrong selalu mengelak, tapi pada 2013, dia mengakui perbuatannya dalam wawancara dengan Oprah Winfrey.
Dia menggunakan obat untuk meningkatkan stamina sepanjang kariernya di ajang balap sepeda. Karena itulah, dia dituntut mengembalikan medali serta gelar.
Baca juga: Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Demokrat: Pemerintah Jangan Main-main Soal Doping
Bintang bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, gagal lolos tes doping jenis dexamethasone saat pada Kejuaraan Dunia 2014.
Lee menghadapi persidangan antidoping di Amsterdam pada 2015 dan dinyatakan bersalah. Panel menilai Lee tak sengaja menggunakan obat karena teledor.
Karier Lee perlahan membaik pasca-kasus dopinng. Dia kembali membangun kekuatan lewat dirinya sendiri, tanpa bantuan obat.
Baca juga: Alasan Doping seperti Testosterone Booster Dilarang dalam Olahraga
Martina Hingis mengejutkan dunia tenis saat memutuskan pensiun pada usia 22 tahun, 2003 silam.
Pada 2003, dia dia comeback namun malah langsung terjerumus kasus doping kokain pada Grand Slam Wimbledon 2007.
Dia dijatuhi hukuman larangan bermain selama dua tahun. Hingis kembali comeback pada 2013 dan bermain di nomor ganda.
Baca juga: WADA Badan Antidoping Dunia Beri Sanksi Indonesia, Apa Itu Doping?
Sprinter Ben Johnson terbukti menggunakan doping steroid pasca-meraih medali emas pada Olimpide 1988.
Dia mampu mengukir rekor dunia nomor 100 meter dengan catatan waktu 9,79 detik saja. Namun doping menghancurkan segalanya.
Medali akhirnya dicabut oleh IOC. Johnson pun kembali pada 1999 di Hamilton Indoor Games di Ontario, Kanada, dengan sisa kebanggaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.