Tetapi banyak zat alami, seperti Erythropoietin (EPO), dan teknik yang tidak melibatkan zat sintetis, seperti doping darah, juga dilarang.
Mungkin masalah sebenarnya terletak pada efek koersif doping, yakni apa yang disebut "perlombaan senjata".
Jika beberapa atlet diuntungkan karena mereka doping, itu memberi tekanan pada atlet lain untuk melakukan doping juga.
Baca juga: Alasan Doping seperti Testosterone Booster Dilarang dalam Olahraga
Jawaban yang paling jelas tentang mengapa doping dilarang adalah bahwa doping memberikan keuntungan yang tidak adil.
Dengan melanggar aturan, atlet doping mendapatkan keuntungan yang tidak didapatkan oleh pesaingnya yang lebih patuh aturan.
Ada banyak cara di mana atlet berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari saingan mereka.
Biss dengan menggunakan pelatih terbaik,
teknik pelatihan, pola makan, dan sebagainya.
Metode ini dianggap adil karena berada dalam aturan.
Ketidakadilan dari keuntungan yang diperoleh dengan doping tampaknya diberikan hanya oleh fakta bahwa itu melanggar aturan, dan karena itu curang.
Baca juga: WADA Badan Antidoping Dunia Beri Sanksi Indonesia, Apa Itu Doping?
Heather Dyke juga menyebut hal paling bijak adalah hilangkan pandangan bahwa doping secara intrinsik salah secara moral.
Larangan doping dibenarkan dengan cara yang sama, seperti aturan olahraga tertentu yang dibenarkan.
Aturan olahraga apa pun dirancang secara sewenang-wenang dengan berbagai tujuan.
Bisa untuk memfasilitasi pertandingan yang seimbang di antara para pesaing, untuk menghargai keterampilan tertentu, untuk menghasilkan tontonan yang menghibur, dan seterusnya.
Intinya, aturan melawan doping dalam olahraga tertentu tidak lebih berbobot secara moral daripada aturan lain dalam olahraga itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.